JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memulai perampingan perusahaan pelat merah beserta anak dan cucu usahanya. Menurut dia, jumlah BUMN yang perlu dilebur mencapai 70 persen dari 142 perusahaan dan sekitar 800 entitas yang terafiliasi.
Erick mengatakan konsolidasi dilakukan secara bertahap, termasuk pada era pemerintahan berikutnya. “Ini semua proses. Tapi ini kami pantau dan tekan kepada direksi BUMN agar program ini berjalan. Tidak hanya wacana,” kata dia, kemarin.
Tiga perusahaan BUMN akan menjalani perampingan, yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Garuda akan menutup enam cucu usahanya. Sedangkan Telkom akan melikuidasi 20 anak usahanya pada 2020-2021. Pada periode yang sama, Pertamina bakal melikuidasi dan mendivestasikan 25 anak usahanya.
Erick mengatakan perampingan juga dilakukan pada kluster BUMN, dari 27 sektor menjadi 14. Dia memberi contoh konsolidasi PT Tauberes, anak usaha Garuda di bidang aplikasi angkutan kargo. “Garuda sebenarnya sudah punya perusahaan kargo. Buat apa dipisahkan?” ujar dia. Erick menegaskan bahwa BUMN yang memiliki banyak entitas terafiliasi tak selalu menguntungkan dan memberikan nilai tambah, seperti peningkatan aset ataupun kinerja keuangan.
Erick juga mengatakan efisiensi dijalankan oleh perusahaan induk. Selain itu, skema pengelompokan BUMN melalui holding sektoral bakal terus berjalan. “Jika efisien, BUMN juga makin optimal jika mendapat penugasan, termasuk di tengah wabah seperti saat ini,” ujar dia. Melalui program konsolidasi, Erick menargetkan laba BUMN naik dari Rp 210 triliun saat ini menjadi Rp 300 triliun pada 2024. “Begitu juga dividen. Tapi untuk 2020-2021 tampaknya akan meleset dan pulih lagi pada 2022,” katanya. Target dividen BUMN tahun ini sebesar Rp 49 triliun, meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp 45,9 triliun.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, selain Tauberes, konsolidasi dilakukan pada anak perusahaan yang bergerak di bidang pelatihan dan sewa mobil yang, meski untung, kontribusinya ke induk usaha sangat kecil. “Carter pesawat juga akan diambil alih pusat,” katanya. Irfan juga bakal membatalkan spin-off atau pemisahan enam cucu perusahaan.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan ada 49 entitas turunan yang bisa dilebur. “Tahun ini kami akan kurangi 20 perusahaan dulu,” ujar dia. Ririek mengatakan Telkom bisa mengkonsolidasikan 49 anak dan cucu perusahaan seiring dengan program digitalisasi. Dia mengakui upaya ini bisa berujung pada pemutusan hubungan kerja. “Tapi efisiensi diupayakan meminimalkan pemutusan hubungan kerja,” kata dia.
Adapun Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menargetkan tahun ini ada 7 dari 25 entitas yang dilikuidasi serta satu perusahaan akan dijual. “Sisanya tahun depan, bisa merger atau diakuisisi untuk memperkuat bisnis kantor pusat.”
CAESAR AKBAR | ANDI IBNU
Mayoritas Perlu Konsolidasi
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memetakan 142 perusahaan pelat merah berdasarkan karakter dan kinerjanya. Dengan ukuran tersebut, 68 persen BUMN perlu dikonsolidasikan atau digabung karena pangsa pasarnya rendah tapi kinerjanya baik.
FERY F | KEMENTERIAN BUMN