Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

28
Maret
2020
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaBuku 1/1 Selanjutnya
Buku

Menyebarkan Paham Islam Pluralis

Kebenaran Islam terletak pada umatnya yang senantiasa bersikap saling menghormati, menghargai, dan mengamalkan nilai-nilai humanisme.

Edisi, 28 Maret 2020
Profile
Tempo
Menyebarkan Paham Islam Pluralis

M. Taufik Kustiawan
Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pergolakan politik telah menandai keterlibatan agama sebagai komoditas (suara) merebut kebenaran paham Islam. Kontestasi politik-keagamaan memasuki wilayah dominan. Hal ini ditandai dengan aksi gerakan populisme kelas menengah. Gerakan populisme Islam selalu menciptakan dikotomi, kegaduhan, dan tindakan anarkisme.

Tidak terbukanya ruang dialog keagamaan terkadang memicu perseteruan internal (umat Islam), yang sering kali mengabaikan esensi dan nilai substansi pokok ajaran agama. Padahal semua agama mengajarkan paham teologis yang dapat menciptakan nilai-nilai humanisme dan egalitarianisme. Misi agama bukanlah menyebarkan doktrin untuk diperdebatkan, melainkan didialogkan demi kemaslahatan sosial.

Perlunya dialog paham pemikiran Islam inilah yang disampaikan Aksin Wijaya dalam buku Kontestasi Merebut Kebenaran Islam di Indonesia (2019). Kehadiran buku ini bermula dari kegelisahan Aksin terhadap gerakan Aksi 212 yang menggunakan isu agama dan politik sebagai basis gerakannya. Ini memunculkan sikap sentimen, skeptisisme, dan saling menyalahkan atas perbedaan pemahaman dan pilihan politik antara mereka yang terlibat dalam gerakan itu dan yang tidak.

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTkgMjA6MDQ6MDIiXQ

Fenomena sosial-keagamaan ini menunjukkan bahwa intensitas populisme Islam bergerak begitu dinamis dan melahirkan aksi-aksi yang dapat memicu tindakan intoleransi. Dengan demikian, keresahan atas fenomena sosial ini turut disikapi dengan kritis oleh Aksin. Ia merumuskan tipologi pemikiran Islam di Indonesia dalam tiga corak, yakni Islam eksklusif, Islam inklusif, dan Islam pluralis.

Sebagai intelektual muslim kontemporer, pemikiran Aksin dipengaruhi oleh pemikir Islam progresif, seperti Fazlur Rahman, Hasan Hanafi, Nasr Hamid Abu Zaid, Muhammad Abed Al-Jabiri, Mohammad Arokun, Abdullahi Ahmed An-Na’im, dan Jasser Auda. Pemikir muslim itu menciptakan perangkat metodologis pembaruan Islam melalui pendekatan interdisipliner.

Gaya baru ijtihad melihat Islam secara konteks ini bermula dari Timur Tengah. Namun perkembangan tafsir progresif ini malah dianggap salah dan memperoleh respons anarkistis dari penganut Islam konservatif. Penolakan terhadap keterbukaan dialog Islam justru memperoleh tempat dan kian berkembang di Barat. Melalui pendekatan interdisipliner ini, Aksin juga ingin mencoba membuka ruang dialog umat lintas iman atau lintas pemahaman keagamaan di Indonesia.

Pada dasarnya, untuk memahami kontestasi "kebenaran Islam", perlu ada keterbukaan pandangan yang mampu memadukan tafsir rasionalitas dan tekstualitas pada kitab suci. Persoalan ini kemudian menimbulkan pertanyaan kritis, yaitu bagaimana sikap Al-Quran memandang kaum Yahudi dan Nasrani? Pertanyaan ini disebabkan oleh muslim (Islam eksklusif) yang sering memandang bahwa kaum Yahudi dan Nasrani adalah kafir dan lawan ketimbang saudara.

Para mufasir Islam eksklusif menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk melegitimasi makna. Misalnya, mereka menggunakan surah Al-Maidah: 17 dan 72 serta At-Taubah: 30-31 sebagai dasar menunjukkan makna harfiah kaum Yahudi dan Nasrani adalah kafir. Sikap penganut paham Islam eksklusif ini memperjelas bahwa gerakan ini tidak mau menerima kritik dari para pemikir Islam kontemporer.

Perubahan zaman turut menandai arus berkembangnya tafsir Al-Quran yang semestinya disesuaikan dengan situasi dan kondisi kultur-sosial. Metodologi penafsiran Al-Quran mengalami perubahan yang signifikan. Ini terlihat dari diskursus para pemikir Islam, seperti Nurcholish Madjid, Alwi Shihab, Jalaluddin Rahmat, Budhy Munawar-Rachman, dan Abdul Muqsith Ghazali, yang menafsirkan Al-Quran tidak semata-mata pada teks, melainkan substansi teks-konteks untuk kemaslahatan.

Para mufasir Islam inklusif menggunakan pendekatan epistemologi, sosiologis, dan teologis untuk memperjelas fungsi agama. Para cendekiawan muslim Indonesia berhasil memberikan sumbangsih paradigma pembaruan penafsiran Al-Quran yang lebih terbuka kepada kritik dan tentu dapat menciptakan dialog publik tentang keberagamaan.

Pada 1992-an, Mukti Ali pernah mengetengahkan gagasan dialog itu dengan membuka jurusan studi ilmu perbandingan agama di lingkup perguruan tinggi Islam negeri (IAIN). Mukti Ali berharap bahwa jurusan perbandingan agama (comparative religion) mampu berkembang dan mencairkan sikap eksklusivisme hingga menumbuhkan sikap inklusivisme di masyarakat.

Renungan tentang adanya dialog iman dari pemikiran Mukti Ali tentu untuk meminimalkan terjadinya konflik sosial-keagamaan dan menumbuhkan sikap toleransi antar-umat beragama. Dialog sebagai suatu langkah menumbuhkan iman ini pernah termuat dalam buku antologi berjudul Dialog: Kritik & Identitas Agama (1993).

Pandangan ini mirip gagasan Aksin dalam membuat tipologi Islam pluralis yang dapat menerima perbedaan. Pemikir Islam pluralis senantiasa mendialogkan ayat-ayat yang berkesinambungan terhadap persoalan umat secara kontekstual. Terutama persoalan tafsir Al-Quran dalam memandang kaum Yahudi dan Nasrani.

Para pemikir Islam, seperti Muhammad Abed al-Jabiri dan Muhammad Arkoun, menggunakan metode berpikir demonstratif-pluralis dengan teori anti-sinonimitas. Mereka tidak menganggap kaum Yahudi dan Nasrani sebagai lawan, melainkan kawan atau saudara. Hal ini didasarkan pada metodologi berpikir filsafat (rasional).

Dengan demikian, pemikir Islam pluralis berpendapat bahwa menafsirkan Al-Quran jangan gampang menuduh kafir atau memberi justifikasi kesalahan kepada umat beragama lain. Sebab, hal itu akan memberikan dampak negatif terhadap ajaran agama (Islam).

Aksin mencermati bahwa "kebenaran Islam" terletak pada kelompok muslim yang senantiasa bersikap saling menghormati, menghargai, dan mengamalkan nilai-nilai humanisme. Jika hal ini dapat diamalkan sebagai dasar dari ajaran pokok, pemikiran Islam pluralis mampu menyebarkan toleransi antar-umat beragama.

Kesadaran untuk membuka dialog agama akan semakin menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang menerima keberagamaan.


Kontestasi Merebut Kebenaran Islam di Indonesia

Penulis : Aksin Wijaya
Penerbit : IRCiSoD
Cetakan : Desember, 2019
Tebal : 228 halaman
ISBN : 978-623-737-801-3

 




SebelumnyaBuku 1/1 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Menyebarkan Paham Islam Pluralis

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Bahaya Mudik di Musim Wabah

    Arus mudik keluar Jakarta dikhawatirkan memperluas wabah Covid-19.

    28 Maret 2020
  • Berita Utama

    Mencegah Mudik dengan Penghargaan dan Hukuman

    Pemerintah akan memberikan insentif bagi perantau yang tetap berada di Jakarta.

    28 Maret 2020
  • Berita Utama

    Daerah Awasi Pemudik dari Zona Merah

    Kementerian Perhubungan melaporkan kenaikan jumlah penumpang mudik dari Jabodetabek.

    28 Maret 2020
  • Berita Utama

    Masih Belum Mencapai Puncak

    Kajian tim Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia menyebutkan, tanpa intervensi serius, jumlah pasien Covid-19 yang perlu dirawat inap pada puncak wabah yang diprediksi terjadi pada pertengahan April akan mencapai lebih dari 200 ribu jiwa.

    28 Maret 2020
  • Berita Utama

    Pemerintah Perketat Pemeriksaan Kepulangan Buruh Migran

    Ribuan TKI mudik dari Malaysia melalui sejumlah pelabuhan di Kepulauan Riau.

    28 Maret 2020
  • Cari angin

    Dokter

    Dia hanya dokter umum. Satu-satunya dokter yang buka praktik di kampung saya, dusun kecil di lereng Batukaru, 46 kilometer dari kota kabupaten.

    28 Maret 2020
  • Tamu

    Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro, PhD: Kampus Merdeka Mempersiapkan Orang Jangan Kaku

    Murah senyum, suka berkelakar, dan visioner. Gambaran itu dengan mudah tertangkap dari sosok Prof Ari Kuncoro, PhD, Rektor Universitas Indonesia yang baru saja dilantik pada 4 Desember lalu.

    28 Maret 2020
  • Fotografi

    Pejuang Lawan Pandemi

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona (Covid-19) sebagai pandemi karena 198 negara telah dinyatakan terjangkit.

    28 Maret 2020
  • Buku

    Menyebarkan Paham Islam Pluralis

    Kebenaran Islam terletak pada umatnya yang senantiasa bersikap saling menghormati, menghargai, dan mengamalkan nilai-nilai humanisme.

    28 Maret 2020
  • Sastra

    Rumah Haven Meester, Kampung Dalam

    Di rumah ini Kenangan terisolasi

    28 Maret 2020
  • Sastra

    Jatuhnya Seorang Astronaut

    Ayikaka sedang membawa gajahnya berjalan-jalan ketika sinar matahari sore membuat kelopak-kelopak bunga berkilauan.

    28 Maret 2020
  • Perjalanan

    Pesona Buda, Pest, dan Sungai Duna

    Budapest memiliki banyak kawasan wisata, termasuk gedung parlemen, Heroes’ Square, dan House of Terror-yang menjadi museum pengingat bagi korban penindasan rezim fasis (1944-1945) dan rezim komunis (1949-1989). Di kota itu mengalir Sungai Duna atau Danube, yang memisahkan wilayah Pest dan Buda.

    28 Maret 2020
  • iTempo

    Aplikasi Gratis untuk Bekerja di Rumah

    Agar bekerja di rumah berjalan lancar, beberapa aplikasi disediakan secara gratis.

    28 Maret 2020
  • Kuliner

    Masakan Restoran di Rumah Sendiri

    Malas memasak atau bosan dengan menu yang itu-itu saja menjadi tantangan bagi mereka yang terpaksa bekerja dari rumah selama pandemi corona. Makanan "cepat saji" bercita rasa restoran bisa menjadi solusi.

    28 Maret 2020
  • Topik

    Urun Nyanyi dari Rumah Saja

    Sejumlah musikus menggelar konser secara online melalui akun media sosial. Menggaungkan kampanye social and physical distancing di tengah serangan virus corona. Mereka juga menggalang dana untuk kebutuhan tenaga medis dan masyarakat yang terkena dampak.

    28 Maret 2020
  • Topik

    Ketika Konser Terancam Corona

    Sejumlah seniman membatalkan kegiatan seni untuk menyokong seruan jaga jarak sosial dan fisik. Mereka berharap akses untuk produksi kesenian bisa dipermudah.

    28 Maret 2020
  • Daftar Iklan Baris

    Iklan Pengumuman

    Iklan Pengumuman

    24 Maret 2020
  • Ilmu dan Teknologi

    Rantai Pasok di Platform Digital

    Etanee berfokus pada digitalisasi kegiatan produksi serta penyaluran produk ke tangan pembeli. 

    28 Maret 2020
  • Seni

    Yang Cerah di Tengah Wabah

    Art Basel Hong Kong memasarkan karya seni melalui platform daring dengan umpan balik yang bagus.

    28 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    BUMN Karya Prioritaskan Penyelesaian Fasilitas Kesehatan

    Dana CSR dikucurkan untuk menangani wabah corona.

    28 Maret 2020
  • Metro

    Fitur Kekinian Pasar Tradisional

    Pemesanan lewat telepon, SMS, dan WhatsApp mendukung kebijakan tetap di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.

    28 Maret 2020
  • Internasional

    Tawaran Cina ke Amerika Hadapi Covid-19

    Meski dinyatakan positif corona, PM Inggris tetap memimpin pemerintahan melawan virus tersebut.

    28 Maret 2020
  • Olah Raga

    PON 2020 Terancam Ditunda

    Proses pembangunan venue bisa terhenti bila akses keluar-masuk Papua dibatasi.

    28 Maret 2020
  • Olah Raga

    Akrobat Klub untuk Bertahan

    Sebelum memotong gaji, Asosiasi Pemain Profesional meminta klub melakukan pembicaraan lebih dulu.

    28 Maret 2020
  • Olah Raga

    Diincar Chelsea

    Bertahan atau menerima tantangan baru.

    28 Maret 2020
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved