Tak Layak Dikonsumsi - Berita Utama - koran.tempo.co

maaf email atau password anda salah

Tak Layak Dikonsumsi

Warga Kabupaten Probolinggo mengeluhkan buruknya kualitas beras program bantuan pangan. Disebut ada peran Hasan Aminuddin, bekas bupati yang kini ditangkap KPK.

Wakil BupatiProbolinggo Timbul Prihanjoko (kiri) melakukan kunjungan terhadap pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang digunakan untuk mencairkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Sumberduren Kecamatan Krucil, 17 Februari 2021. probolinggokab.go.id. tempo : 173057936932.

JAKARTA – Sunaise, warga Desa Talkandang, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, merupakan penerima bantuan pangan nontunai. Namun dia emoh menanak beras yang didapat dari program Kementerian Sosial itu. "Sangat tidak layak dikonsumsi karena warnanya kehitam-hitaman. Kalau dimasak, berasnya menjadi kaku," kata dia, kemarin.

Datang berulang saban bulan, Sunaise melanjutkan, kualitas beras tersebut tak kunjung membaik. Protesnya

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

*Anda hemat -Rp 102.000
*Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

*GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Kabupaten Probolinggo KPK Beras Miskin Korupsi Kasus Suap

Sebelumnya Selanjutnya

Berita Lainnya

Berita Utama

Paraf Sakti Suami Bupati
Berita Utama

Tak Layak Dikonsumsi
Ekonomi dan Bisnis

Babak Final Restrukturisasi Polis Jiwasraya
Ekonomi dan Bisnis

Sinyal Cuan Produsen Batu Bara

Konten Eksklusif Lainnya

2 November 2024
1 November 2024
31 Oktober 2024
30 Oktober 2024

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.