Efektivitas Dialog Lintas Agama Cegah Radikalisme
Generasi muda selalu dinarasikan menjadi korban gerakan radikalisme dan konservatisme agama. Riset M. Naufal Waliyuddin, kandidat doktor studi Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, mendapati anak-anak muda juga bisa mengkampanyekan toleransi dan kerukunan umat beragama lewat dialog lintas agama. Penelitian ini diterbitkan pada Hari Sumpah Pemuda.
Banyak riset selama ini menempatkan anak muda sebagai kelompok yang terlibat atau rentan terhadap gerakan radikalisme dan ekstremisme.
Survei 2017 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, misalnya, menemukan bahwa, dari 1.859 pelajar dan mahasiswa di 34 provinsi, banyak yang punya opini keagamaan yang intoleran (51,1 persen) dan radikal (58,5 persen), serta mendukung persekusi terhadap kelompok minoritas keagamaan (86,55 persen).
Survei itu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini