maaf email atau password anda salah


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Literasi Wujudkan Masyarakat Literat di Situasi Pandemi

Gerakan Literasi Sekolah dapat berjalan jika seluruh elemen bekerjasama.

arsip tempo : 171428370186.

Ilustrasi belajar mengajar. tempo : 171428370186.

Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencanangkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) pada tahun 2016 dimana Gerakan Literasi Sekolah menjadi salah program di dalamnya. Program ini mempunyai beberapa tujuan seperti memberantas buta aksara, meningkatkan minat baca, dan mewujudkan masyarakat literat.

Koordinator Penjamin Mutu Pendidikan dan Kerjasama, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Katman menjelaskan, masyarakat literat adalah orang yang mampu dan memahami suatu keharusan.

Seperti di kondisi pandemi Covid-19, kata dia, masyarakat yang mempunyai literasi yang baik di ruang publik akan menjalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan mencuci tangan tanpa adanya paksaan. Sebab, mereka menyadari betapa pentingnya mengurangi potensi penularan Covid-19. “Maka kalau kita sudah literat dalam  menjalankan protokol kesehatan, jadi bisa tumbuh kesadaran, dan ini perwujudan dari masyarakat yang literat,” kata dia saat bincang santai yang dikutip dari kanal Youtube Ditjen PAUD Dikdasmen, Jumat, 23 Juli 2021.

Katman mengatakan, bahwa peserta didik mempunyai literasi yang baik, diharapkan dapat menginterpretasikan serta mengkomunikasikan kepada orang lain. Sehingga kemampuan ini menjadi satu hal yang positif yang dapat ditularkan kepada masyarakat lainnya. “Banyak berkomunikasi dengan maka jadi terbentuk masyarakat yang literat, dan tentunya akan tercermin dalam perilaku sehari-hari,” ucapnya.

Selain dijadikan sebagai budaya, kata Katman, membaca juga semestinya dipandang sebagai kebutuhan. Untuk itu, panutan merupakan unsur penting. Gerakan Literasi Sekolah dapat berjalan jika seluruh elemen bekerjasama dan berkomitmen untuk memperkuat minat baca, mulai dari peserta didik, guru ,hingga orang tua.  “Seperti harus terjadi pemahaman yang sama, persepsi yang sama bagaimana perilaku anak di sekolah dan bagaimana berperilaku di rumah, biar harmonisasi,” kata Katman.

Adapun tujuan dari Gerakan Literasi Sekolah merupakan implementasi dari Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang salah satunya dilakukan melalui aktivitas membaca. Sehingga diharapkan pembangunan budi pekerti bermula pada tumbuhnya budaya yang baik, dan akhirnya akan menjadi masyarakat baik pula.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 April 2024

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan