maaf email atau password anda salah
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Jenis Kelamin
Sineas muda Indonesia terus bermunculan. Karya mereka menembus berbagai festival penting di Tanah Air dan mancanegara. Temanya beragam, dari isu sosial, masyarakat urban, budaya lokal, hingga gender dan kesetaraan. Semakin banyak sineas yang meraih penghargaan internasional.
Kondisi pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat para sineas muda Tanah Air terus memproduksi film dan berburu festival. Walau sejumlah festival terpaksa digelar secara daring, mereka tetap antusias. Bagi mereka, pemutaran film mereka di festival tak hanya merupakan kebanggaan, tapi juga sebagai parameter dalam berkarya.
Kamila Andini meraih penghargaan tertinggi di kompetisi utama Festival Film Internasional Toronto (TIFF) Kanada. Ia sineas Asia Tenggara pertama yang meraih penghargaan tersebut. Kamila berkisah tentang perjalanan karier filmnya yang banyak dianugerahi berbagai penghargaan. Selain film, ia merambah dunia panggung pertunjukan.
Arsitek Yori Antar, melalui Rumah Asuh yang ia dirikan, punya misi melestarikan aneka rumah adat di sejumlah daerah Nusantara. Selama 13 tahun, mereka berhasil menjaga dan membangun ulang rumah adat yang hampir punah. Perjalanan mereka terekam dalam pameran terbaru di Selasar Sunaryo, Bandung.
Dokumen Conflict Armament Research (CAR) organisasi pemantau senjata yang berbasis di London, Inggris, mencatat pengiriman sebanyak 2.480 peluru mortir ke Indonesia pada medio Oktober 2020.
Ribuan mortir tersebut dikirim Krušik Holding Corporation, perusahaan senjata dan amunisi militer di Serbia, kepada korporasi pelat merah Indonesia, PT Pindad (Persero). Di dalamnya tercatat Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai pengguna akhir senjata berdaya ledak tinggi tersebut.
Setahun setelah pengiriman, berlangsung serbuan militer Indonesia berbekal mortir. Pada 10 Oktober 2021, Tentara Nasional Indonesia disebut-sebut menjatuhkan bom mortir yang menghancurkan lebih dari empat desa di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Simak video selengkapnya
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.