Edisi Jumat, 12 April 2013
Opini
Purwadmadi,
PENULIS LEPAS, PEMERHATI SENI-BUDAYA; PENGELOLA TOYAMILLET ART & EDU PROMO, YOGYAKARTA
Makin menguat, semacam gerakan anti-premanisme di Yogyakarta. Antara anti-premanisme dan anti-preman terdapat beda makna yang signifikan. Preman identik persona yang dekat dengan kekerasan, baik kekerasan fisik maupun kekerasan psikologis. Inti gerakan anti-premanisme, hasrat hidup tanpa kekerasan. Melawan kekerasan tidak dengan kekerasan. Mungkinkah? Mungkin, karena Yogya (baca: Jawa) punya semacam "ajian", "sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti". Artinya, seberani, sekejam, dan sekuat apa pun keunggulan kejahatan kekerasan pasti akan takluk oleh perbuatan luhur dan lembut berkesantunan.
PENULIS LEPAS, PEMERHATI SENI-BUDAYA; PENGELOLA TOYAMILLET ART & EDU PROMO, YOGYAKARTA