Menjaring Jagoan Catur Difabel
Di Cilegon, Banten, para difabel mendirikan sekolah catur untuk menjaring bakat-bakat terpendam. Para pesertanya rutin bertanding bersama pecatur umum.
Praga Utama
Minggu, 28 Maret 2021
Adik Rifai, 39 tahun, terkesiap ketika beberapa tahun lalu ia mengetahui bahwa rekan-rekannya sesama tunanetra di Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni), Cilegon, Banten, mampu bermain catur. Mereka bermain catur dengan cara unik. “Mereka bermain tanpa papan, tapi menggunakan notasi dan mengucapkan langkah bidak-bidaknya,” kata Adik, yang menjabat Ketua Pertuni Cilegon, kepada Tempo, Rabu lalu.
Bukan hanya tunanetra, catur pun rupan
...