‘Bisnis Kekerasan’ Bermodal Nyali  

Kelompok preman membentuk badan hukum untuk memudahkan kerja sama dengan perusahaan.

Tempo

Sabtu, 27 Juni 2020

JAKARTA –  Sumber pendapatan kelompok-kelompok besar preman di Jakarta nyaris tidak berubah dalam satu dekade terakhir. Mereka memanfaatkan ceruk bisnis yang memang identik dengan kekerasan. Dari jasa pengamanan lahan dan tempat hiburan hingga jasa penagihan (debt collector).

Seorang karyawan bank menuturkan, ia kerap menjalin kerja sama dengan kelompok preman dari kelompok etnis tertentu untuk menagih utang kepada debitor. Tapi kerja...

Berita Lainnya