Menteri Zulkifli Lepas Ekspor Produk Alas Kaki
Memperkuat rantai pasok dan industri padat karya. #Infotempo
Iklan
Selasa, 13 September 2022
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas ekspor produk alas kaki produksi PT Pratama Abadi Industri secara simbolis dengan merek dagang Nike senilai US$ 211 ribu dengan tujuan Belanda. Pelepasan ekspor ini adalah kontainer ke-99 di tahun 2022.
Pelepasan ekspor berlangsung pada Selasa, 13 September 2022, di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Turut hadir dalam acara ini pemilik PT Pratama Abadi, Seo Yeong Yul; Presiden Direktur Nike Indonesia, Joseph Warren dan jajarannya, Wakil Walikota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan; serta perwakilan Kantor Bea Cukai. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dan Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Veri Anggrijono.
Menurut Zulkifli, ekspor produk alas kaki Indonesia dapat memperkuat rantai pasok dan industri padat karya. “Pelepasan ekspor ini dapat menopang penguatan rantai pasok global produk alas kaki dunia dan industri padat karya. Pelepasan ekspor ini juga menjadi momentum perluasan pasar ekspor produk Indonesia serta sebagai penggerak roda perekonomian Indonesia di masa pemulihan pascapandemi,” kata Zulkifli.
PT Pratama Abadi Industri merupakan satu dari 39 perusahaan manufaktur atau pabrik rekanan dari merek internasional alas kaki yang memiliki jaringan rantai pasok global industri alas kaki, pakaian, dan peralatan olahraga, yakni Nike Indonesia.
Zulkifli menjelaskan, pada 2021 Indonesia berada di urutan ke-6 sebagai negara eksportir produk alas kaki terbesar, dengan pangsa pasar sebesar 3,88 persen. Pada periode lima tahun terakhir (2017—2021), nilai ekspor alas kaki Indonesia ke dunia menunjukkan tren yang positif sebesar 4 persen.
“Ekspor alas kaki Indonesia pada 2021 tercatat sebesar USD 6,16 miliar atau tumbuh secara signifikan sebesar 28,76 persen dibandingkan tahun 2020," ujarnya.
Ekspor alas kaki Indonesia di tahun 2021 juga melampaui nilai ekspor pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 sebesar USD 4,40 miliar. "Sejumlah perusahaan alas kaki juga tengah meningkatkan kapasitas produksi mereka di Indonesia seiring permintaan ekspor yang naik,” kata Zulkifli.
Tren nilai ekspor alas kaki Indonesia ke lima negara tujuan utama tumbuh cukup pesat yakni Amerika Serikat naik 50,8 persen, Belgia (66,1 persen), RRT (6,9 persen), Jerman (55,3 persen), Jepang (18,4 persen). “Hal ini menunjukkan kinerja ekspor alas kaki Indonesia ke dunia terus mengalami peningkatan nilai dan mampu memanfaatkan peluang pasar dunia,” ujar Zulkifli.
Sementara itu, Belanda merupakan negara tujuan ekspor urutan ke-8 dengan nilai ekspor pada 2021 sebesar US$ 152 juta. Pada Januari─Juni 2022, nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Belanda mencapai US$ 99,04 juta atau meningkat 29,65 persen dari nilai di periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$ 76,42 juta.
“Saya memahami bahwa bea masuk produk alas kaki di negara-negara Uni Eropa masih cukup tinggi sehingga daya saing produk Indonesia masih perlu ditingkatkan dibanding negara-negara penghasil lainnya yang memiliki persetujuan perdagangan bebas (FTA). Oleh sebab itu, saya telah meminta agar perundingan dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang saat ini masih berjalan dapat diselesaikan dengan segera,” kata Zulkifli.
Zulkifli Hasan juga mengapresiasi PT Pratama Abadi Industri beserta jajarannya yang terus mendorong peningkatan ekspor alas kaki Indonesia. Sebab, ekspor yang dilakukan Nike Indonesia bukan hanya memberi keuntungan bagi produk domestik bruto (PDB), tapi juga telah menyerap lebih dari puluhan ribu tenaga kerja di Indonesia.
"Untuk itu, Kementerian Perdagangan terus mendukung PT Pratama Abadi Industri dalam meningkatkan ekspornya serta perusahaan-perusahaan padat karya lainnya yang menyerap tenaga kerja sekaligus berorientasi ekspor," ujar Zulkifli.
Zulkifli juga mengapresiasi pemerintah daerah yang telah mendukung perusahaan berorientasi ekspor. “Pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi memerlukan sinergi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pelaku usaha,” kata dia.
Adapun, Seo Yeoung Yul mengatakan, PT Pratama Abadi Industri sudah 33 tahun berdiri di Tangerang Selatan sebagai pelaku industri padat karya dan berorientasi ekspor. PT Pratama Abadi Industri kini memiliki empat pabrik dengan tiga cabang lain berlokasi di Sukabumi, Brebes, dan Garut dengan total karyawan lebih dari 40 ribu karyawan dengan kapasitas produksi 3,6 juta pasang sepatu per bulan dan nilai ekspor mencapai US$ 550 juta di tahun 2021.
“Berkat dukungan pemerintah dan dukungan dari Nike, perusahaan kami dapat bertahan dalam situasi pandemi saat ini. Kami mohon dukungan penuh pemerintah dengan kebijakan yang dapat mengembangkan industri padat karya sehingga kami terus dapat membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Sementara itu, Warren mengatakan, pengiriman ekspor ini merupakan yang ke-99 di tahun ini dengan total ekspor dari awal tahun 2022 hingga saat ini ini mencapai USD 12,8 juta. Nike telah berada di lndonesia selama lebih dari 30 tahun dan telah mengekspor alas kaki, pakaian, dan peralatan olahraga dari 39 pabrik rekanan Nike di seluruh lndonesia.
Tahun lalu, Nike Indonesia mengekspor lebih dari 200 iuta pasang sepatu dengan nilai ekspor mencapai US$ 700 juta. Tujuan utama ekspor produk Nike Indonesia yaitu Amerika, Eropa, dan Tiongkok. Nike Indonesia juga akan terus mendukung perluasan akses pasar bagi produk-produk buatan Indonesia.
“Ekspor kali ini sangat berarti karena dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Saat ini, menjaga pasar produk-produk Indonesia di luar negeri merupakan suatu tantangan tersendiri," kata Warren.
Untuk itu, Warren melanjutkan, pihaknya meminta dukungan Kementerian Perdagangan untuk memperluas pasar-pasar baru untuk produk alas kaki dan pakaian. "Kami percaya Indonesia dapat terus membangun potensi produksinya untuk menjadi produsen alas kaki dunia".
Pilar pun menyampaikan rasa bangganya akan capaian PT Pratama Abadi Industri. Pilar berharap, PT Pratama Abadi Industri dapat terus berkembang untuk meningkatkan ekspornya. “Diharapkan ekspor PT Pratama Abadi Industri dapat turut mendongkrak ekonomi nasional, khususnya di wilayah Tangerang Selatan sehingga para pekerja dan karyawan pabrik masih bisa terus bekerja,” kata Pilar. (*)