KLHK Bersama Mowilex Tanam 10.000 Bibit Mangrove di Belitung
Penanaman bibit pohon mangrove dilaksanakan secara swakelola/padat karya oleh kelompok perhutanan sosial. #infotempo
PT Mowilex Indonesia bekerja sama dengan Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penanaman 10.000 bibit mangrove di kawasan Belitung pada akhir pekan lalu. Kegiatan reforestasi ini juga menggandeng Hutan Kemasyarakatan (HKm) Seberang Bersatu yang mengelola ekowisata berbasis ekosistem mangrove.
“Kami memulai penanaman pohon, khususnya Mangrove di wilayah Tukad Mati, Bali pada tahun 2020. Kami memilih untuk fokus melakukan penanaman Mangrove, karena mangrove mampu menyerap karbon lebih banyak dibandingkan pohon tropis lainnya,” kata Direktur Marketing PT Mowilex Indonesia Anna Yesito Wibowo.
“Dengan isu perubahan iklim yang terjadi, upaya penanaman Mangrove kami anggap sebagai langkah tepat untuk dapat berkontribusi menurunkan karbon dimasa yang akan datang,” tambah Anna.
Penanaman bibit pohon mangrove dilaksanakan secara swakelola/padat karya oleh kelompok perhutanan sosial sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat serta memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat. Kegiatan kali ini merupakan penanaman ke-4 yang dilakukan oleh Mowilex bersama KLHK setelah sebelumnya melakukan penanaman di Purwakarta, Bali, dan Langkat (Sumatera Utara).
Mowilex menargetkan menanam hingga 50.000 bibit pohon. Bibit pohon tersebut diharapkan menjadi bagian dari investasi dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim. Kerjasama Mowilex dengan KLHK untuk penanaman bibit pohon mangrove telah dimulai sejak 2020 dalam rangka peringatan 50 tahun Mowilex, dan berlokasi di Tukad Mati, Bali hingga Belitung, hari ini.
Kegiatan penanaman mangrove ini sejalan dengan tugas penting Indonesia sebagai negara pertama yang menyatakan bahwa sektor Forestry and Other Land Use (FOLU) akan mencapai kondisi net sink pada tahun 2030. Kedepannya, mangrove menjadi peluang untuk dielaborasi dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 karena kapasitas mangrove dalam mengurangi emisi dari sektor lahan dapat diperhitungkan.
Memiliki visi yang sama dengan isu yang diangkat pada G20 tentang isu perubahan iklim, Mowilex telah memulai program CSR yang dibuat dalam kampanye Mowilex Sustainability Initiative memiliki tiga pilar yaitu Kurangi, Hindari, Offset pada tahun 2019. Mowilex telah melakukan banyak inisiatif, perubahan serta mengurangi dan mengganti beberapa hal terkait operasionalnya dan menjadi perusahaan manufaktur pertama yang tersertifikasi netral karbon di Indonesia.