Universitas Nasional Lahirkan Lulusan Siap Hadapi Transformasi Digital

Era digital telah mengubah banyak dimensi kehidupan masyarakat. #Infotempo

Iklan

Senin, 20 Juni 2022

Universitas Nasional menggelar acara wisuda periode 1 tahun akademik 2021-2022 di Jakarta Convention Center, Ahad, 19 Juni 2022. Sebanyak 1.784 wisudawan yang prosesinya dibagi dua sesi, yakni sebanyak 929 wisudawan pada sesi 1 dan 855 wisudawan sesi kedua.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Nasional, Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A, mengatakan, pihaknya memperkuat komitmennya untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era digital, global dan industri 4.0 serta society 5.0. Menurutnya, era digital telah mengubah banyak dimensi kehidupan masyarakat, baik bersifat positif maupun negatif. 

"Perkembangan masyarakat digital yang serba cepat, dan tidak terduga, perlu upaya sistematis dan strategis dalam penanganannya," kata Amry.

Hal ini, Amry melanjutkan, untuk memastikan perkembangan teknologi dan media, dapat mengarahkan pada sebuah perubahan sosial yang diharapkan. "Perubahan yang dapat memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik dan merata untuk seluruh masyarakat".

Rektor Universitas Nasional Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A. saat memberikan sambutan dalam wisuda Universitas Nasional.

Untuk memastikan hal tersebut, menurut Amry, diperlukan satu institusi  yang terencana, sistematis dan berkelanjutan. Institusi yang dapat membangun kapasitas dan kesadaran masyarakat untuk cakap dan bijak dalam pemanfaatan teknologi dan media yang berkembang saat ini.

“Perguruan tinggi menjadi satu institusi strategis yang diharapkan mampu membentuk dan meningkatkan kapasitas dan kesadaran masyarakat. Kesadaran untuk bijak dan cakap digital. Sehingga, dapat mengawal transformasi digital ke arah yang lebih konstruktif,” ujarnya.

Amry menegaskan, kebutuhan SDM yang mampu beradaptasi dengan transformasi dan cakap digital, harus dipenuhi. Universitas Nasional pun telah melakukan berbagai perubahan. Antara lain, mendesain ulang kurikulum dengan memberlakukan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), OBE (Outcome Based Education) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI).

"Pada kurikulum MBKM ini mahasiswa diberi kebebasan untuk belajar di luar program studinya selama tiga semester, sehingga mahasiswa dapat mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan melalui dinamika lapangan," kata Amry.

Amry menjelaskan, kurikulum yang diberlakukan bertujuan untuk melahirkan lulusan yang berkualitas, terampil dan kompeten, serta memenuhi tuntutan arus perubahan dan kebutuhan industri. "Universitas Nasional juga telah membuat program khusus guna menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja dan pengembangan keilmuan merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif," ujarnya.

Selain kurikulum, untuk melahirkan lulusan yang siap menghadapi transformasi digital Universitas Nasional juga memenuhi kebutuhan mahasiswa dengan fasilitas yang memadai, seperti Gedung Auditorium yang berkapasitas 1.200 orang untuk kegiatan seminar bertaraf nasional dan internasional. Juga fasilitas Cyber Library, suatu bentuk perpustakaan yang memanfaatkan sumber-sumber pustaka elektronik dengan open access berupa e-books, e-journal, e-teshes, subject gateways, software, conference proceeding, serta terhubung dengan ratusan laman perpustakaan pilihan di seluruh dunia.

Saat ini Universitas Nasional juga tengah membangun Klinik Pratama untuk bersalin dan perawatan luka sebagai sarana praktikum mahasiswa. Adapun, Kepala LLDIKTI Wilayah III Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani MP, mengatakan salah satu bentuk Transformasi Pendidikan Tinggi adalah implementasi  MBKM. 

Program MBKM bertujuan untuk meningkatkan Relevansi Pendidikan Tinggi dengan kebutuhan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja di tingkat nasional dan global pada era digital dan Industri 4.0.

“Selain itu MBKM juga memberikan kesempatan kepada civitas akademika untuk berperan secara proaktif, langsung  dan aplikatif melalui Tridharma Perguruan Tinggi dan 8 IKU terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat," kata Pristiyanti. Selain itu, dia melanjutkan, MBKM juga memberikan kesempatan bagi institusi pendidikan tinggi untuk lebih lincah dan adaptif menghadapi tantangan dan disrupsi.

Universitas Nasional saat ini memasuki peringkat ketiga dalam implementasi program MBKM. Ini karena banyaknya jumlah mahasiswa Universitas Nasional yang mengikuti program mbkm dari pemerintah.

Pada acara wisuda ini juga diberikan penghargaan khusus kepada 8 orang lulusan yang memiliki IPK tertinggi serta menyelesaikan studi lebih cepat. Selain itu, ada 1.106 wisudawan yang berpredikat cum laude dari jenjang sarjana dan 49 wisudawan cum laude dari jenjang magister. 

Pada wisuda ini Universitas Nasional juga meluluskan 15 mahasiswa asing asal Tiongkok pada jenjang sarjana dari program studi Sastra Indonesia. Mereka mengikuti wisuda secara online atau dalam jaringan.

Berita Lainnya