maaf email atau password anda salah
Sahabat pena, yang populer hingga 1990-an, kembali digemari di era digital ini. Sebagian peminat aktivitas berbalas surat itu adalah remaja dan anak muda. Ketika Internet dan media sosial menyediakan saluran berbagi pesan instan, mereka malah kembali ke cara lama: menulis surat dengan tangan, mengirimnya melalui kantor pos, dan menunggu berlama-lama untuk mendapat surat balasan.
Masa pandemi Covid-19 memunculkan sejumlah tren unik. Salah satunya hobi bersahabat pena. Sebagian remaja yang sejak lahir lekat dengan teknologi digital justru mulai mengakrabi kertas, pena, amplop, dan prangko. Selain memperluas pertemanan, kegemaran ini bermanfaat menghilangkan kebosanan dan merangsang kreativitas hingga belajar bahasa.
Kemunculan Internet, surel, dan perkembangan media sosial memudarkan kebiasaan menulis dan berkirim surat fisik sebagai salah satu cara berkomunikasi. Dalam setengah dekade terakhir, kebiasaan itu kembali muncul dan populer di berbagai negara.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.