maaf email atau password anda salah
Puluhan akademikus lintas kampus menilai dokumen analisis dampak lingkungan (andal) Bendungan Bener, yang menyatu dengan penambangan batu andesit di Desa Wadas, cacat prosedur. Kekeliruan dalam penyusunan andal untuk dua proyek yang berbeda berpotensi merusak lingkungan dan memicu bencana alam. Mereka mendorong Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mencabut dokumen andal tersebut.
Sekelompok peneliti dari IPB, UNS, dan Universitas Sebelas Maret mengungkapkan faktor sosiokultural menjadi dasar perlawanan warga Wadas. Randu alas yang disakralkan warga berada di bakal lokasi tambang batu andesit untuk proyek strategis nasional Bendungan Bener.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.