Sejumlah wilayah di RW 02 Kampung Bandan, Jakarta Utara, masih mengalami mati air bersih. Warga pun terpaksa memakai air tanah yang keruh dan berbau untuk kebutuhan sehari-hari. Warga berharap Palyja serius menuntaskan krisis air pipa di Kampung Bandan.

PAM Jaya mulai berupaya meningkatkan cakupan dan pasokan air bersih kepada warga Ibu Kota. BUMD ini mulai mengurangi kebocoran atau non-revenue water (NRW) yang terjadi di beberapa instalasi pipa air bersih. Selain itu, pengelolaan air baku di sungai dan waduk mulai ditingkatkan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan kontrak kerja sama pengelolaan air bersih Ibu Kota dengan pihak swasta akan dihentikan. Gubernur Anies telah mencabut adendum perpanjangan kontrak dengan Aetra. PDAM Jaya pun telah menyiapkan tim transisi.

Perumdam Tirta Kerta Raharja menyiapkan 9.745 sambungan air bersih untuk penduduk di pesisir Kabupaten Tangerang.

Pemberian subsidi untuk penyediaan air bersih berpotensi menguntungkan Palyja dan Aetra. Apalagi kontrak privatisasi masih berlaku hingga 2023.

Subsidi yang diberikan pemerintah untuk pelanggan PAM Jaya sebesar Rp 33,68 miliar.

Rekomendasi Badan Pengawas untuk menyelesaikan kontrak hingga 2023 diabaikan direksi PAM Jaya. Direksi memilih memperpanjang kerja sama dengan Aetra.

Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta (PAM Jaya) menargetkan cakupan layanan air bersih di Jakarta mencapai 100 persen pada 2030. Perusahaan daerah itu kemudian melakukan sejumlah cara agar seluruh warga Ibu Kota mendapatkan akses tirta.