maaf email atau password anda salah
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Belum Memiliki Akun Daftar di Sini
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo
Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang
Satu Akun, Untuk Semua Akses
Masukan alamat email Anda, untuk mereset password
Konfirmasi Email
Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.
Ubah No. Telepon
Ubah Kata Sandi
Topik Favorit
Hapus Berita
Apakah Anda yakin akan menghapus berita?
Ubah Data Diri
Jenis Kelamin
Enam tahun setelah Panama Papers mengentak dunia, sang pembocor dokumen rahasia itu kini kembali bersuara lewat wawancara Der Spiegel, yang dipublikasikan Tempo bersama sedikitnya 59 media lintas benua. Kejahatan keuangan lewat perusahaan-perusahaan cangkang di negara-negara suaka pajak tersebut dia nilai semakin berkelindan dengan meningkatnya fasisme dan otoritarianisme global.
Seperti Panama Papers, Pandora Papers seharusnya dimanfaatkan Direktorat Jenderal Pajak untuk menelusuri kemungkinan pengelakan pajak lewat perusahaan cangkang. Denmark sukses menemukan tagihan pajak hingga Rp 1 triliun setelah menelusuri temuan Panama Papers pada 2016.
Dokumen Pandora Papers menguak kepemilikan warga Indonesia atas perusahaan cangkang di negara-negara suaka pajak. Dua menteri Jokowi termasuk di dalamnya. Direktorat Jenderal Pajak menyatakan telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah pembentukan perusahaan cangkang.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.