maaf email atau password anda salah
Sejumlah pengunjung mengaku senang bazar buku internasional Big Bad Wolf kembali digelar secara luring setelah dua tahun istirahat karena pandemi Covid-19. Pengelola BBW Indonesia menyebutkan pengunjung yang datang belum seramai sebelum masa pandemi. Buku genre anak masih menjadi buku paling dicari.
Anak muda masa kini makin jarang tertarik melestarikan kebudayaan lokal, termasuk aksara. Berbagai inisiatif pun muncul dari masyarakat untuk mengenalkan aksara Nusantara. Ada yang menggelar pelatihan hingga mengumpulkan naskah aksara kuno di berbagai daerah lalu melakukan digitalisasi agar tidak punah.
Sejumlah pegiat literasi membuat berbagai metode pembelajaran yang unik dan menarik. Ada yang membuat wayang, menyetel lagu, hingga memberikan insentif berupa bahan pokok. Hal itu semata-mata dilakukan agar masyarakat tertarik membaca dan sebagai upaya menumbuhkan budaya literasi.
Menurut data Survei Ekonomi Nasional 2021 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka buta aksara di Indonesia tinggal 1,56 persen atau sekitar 2,7 juta orang. Jumlah tersebut menurun dibanding angka buta aksara pada 2020, yakni 1,71 persen atau 2,9 juta jiwa.
Berangkat dari kekhawatiran akan virus intoleransi yang menjangkiti anak muda, sejumlah komunitas berupaya mencegahnya lewat pendidikan. Ada yang menempuh pendidikan literasi untuk narapidana anak hingga generasi Z. Juga ada yang berinteraksi langsung dengan anak muda lewat diskusi dan pelatihan.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.