Perencanaan dan pembangunan harus diarahkan menuju kota sehat. Tak sekadar layanan dan fasilitas kesehatan.

Presiden tak layak mengeluhkan orang Indonesia berobat ke luar negeri sebelum bisa memperbaiki layanan kesehatan yang buruk.

Indonesia ingin menjadi tujuan wisata medis dan mencegah orang berobat ke luar negeri. Akses layanan kesehatan masih bermasalah.

Keluarga pasien akui kualitas layanan kesehatan di negara lain lebih baik dari Indonesia. Jadi alasan berobat ke luar negeri.

Diskriminasi terhadap orang LGBT makin menjadi-jadi pada masa pandemi Covid-19. Penelitian Diego Garcia Rodriguez, pengajar ilmu kesehatan global di Brighton and Sussex Medical School, University of Sussex, Inggris, mendapati para orang LGBT kesulitan mendapatkan layanan kesehatan.

Rancangan omnibus law kesehatan diklaim dapat mendukung program transformasi kesehatan. Dengan transformasi ini, masyarakat makin mudah mengakses layanan kesehatan.

Bagaimana teknologi, data, dan Internet membantu pelayanan kesehatan jarak jauh?

DPRD mencatat 15 kelurahan di Jakarta belum memiliki puskesmas sendiri. Warga di wilayah tersebut harus berbagi jatah layanan kesehatan dengan kelurahan lain pada satu kecamatan. Dinas Kesehatan menyatakan akan mengkaji ulang kebutuhan puskesmas di seluruh wilayah itu.

Presiden Jokowi menerapkan aturan keanggotaan BPJS Kesehatan sebagai syarat masyarakat mengakses layanan publik. Berpotensi maladministrasi dan diskriminatif. 

Pemberlakuan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dikhawatirkan membuat kelas menengah ke atas enggan menjadi peserta BPJS Kesehatan. Rumah sakit menawarkan solusi asuransi campuran. 

Diah Saminarsih dari CISDI merefleksikan kondisi 20 bulan pandemi Covid-19. Meninggalnya ribuan tenaga kesehatan merupakan kehilangan besar. Kini saatnya dokter juga berkontribusi dalam politik dan komunitas.

Cara menyelesaikan kekacauan jaminan kesehatan nasional melalui data tunggal. Juga politik kesejahteraan.

Kepala dinas kesehatan diduga mengakali pengetesan agar angka Covid-19 tampak bagus. Pejabat masih mementingkan angka bagus di atas kertas.

Jumlah pengguna aplikasi layanan kesehatan online atau telemedicine terus meningkat sejak Covid-19 merebak. Konsultasi dengan dokter secara virtual tersebut diminati lantaran penggunanya tidak perlu datang berobat ke rumah sakit. Hal itu bisa menekan risiko penularan virus corona.

Semakin tinggi lonjakan jumlah kasus Covid-19 di Ibu Kota, anggaran yang dibutuhkan semakin membengkak.