maaf email atau password anda salah
Di atas kertas, banyak gempa yang lebih kuat mengguncang Indonesia ketimbang gempa Cianjur. Phil R. Cummins, profesor ilmu kebumian di Australian National University, serta Mudrik Rahmawan Daryono, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan penyebab gempa berkekuatan 5,6 skala Richter di wilayah sejuk di Jawa Barat tersebut yang bisa meluluhlantakkan 22 ribu bangunan serta menewaskan sedikitnya 268 orang.
Sejumlah warga yang terkena dampak bencana gempa di Kabupaten Cianjur belum sepenuhnya menerima bantuan. Selain terhalang oleh putusnya jembatan, akses menuju Kecamatan Cugenang dan Warungkondang—wilayah terparah akibat lindu—tak bisa dilalui kendaraan roda empat akibat adanya longsor susulan. Warga yang frustrasi mulai merampas bantuan di tengah jalan sebelum kendaraan pengangkut logistik tiba di lokasi tujuan.
Sedikitnya 151 orang diperkirakan masih tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa dangkal yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Hingga Selasa sore, 22 November 2022, jumlah korban meninggal terus bertambah menjadi 268 orang. Di sejumlah wilayah yang terisolasi, warga dan relawan berjibaku mengevakuasi korban dengan menggunakan peralatan seadanya. Bantuan pemerintah belum menjangkau mereka.
Guncangan gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menewaskan setidaknya 162 orang, kemarin. Belasan ribu penduduk mengungsi setelah lindu berkekuatan magnitudo 5,6 itu meluluhlantakkan ribuan bangunan. Jumlah korban masih bisa terus bertambah, terutama di wilayah yang terisolasi dan jauh dari jalur evakuasi.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.