maaf email atau password anda salah
Sutradara film KKN di Desa Penari, Awi Suryadi, tidak menyangka penjualan tiket filmnya bakal meledak di pasar dan hingga kini telah ditonton 5 juta orang. Awalnya, ia hanya berharap film tersebut bisa mengalahkan rekor film terdahulunya, Danur, yang ditonton 2,7 juta orang.
Di tengah derasnya kemunculan konten-konten hiburan di media sosial, sejumlah anak muda memilih menjadi kreator konten pendidikan. Mereka mengembangkan berbagai cara agar konten edukasi menarik minat penonton. Bahkan lebih jauh, ada yang mendirikan yayasan untuk ikut memajukan pendidikan.
Pekerja film di daerah terus berkarya dengan segala keterbatasan di tengah pandemi. Proses produksi film para sineas lokal ini memperoleh dukungan dari sutradara ternama dan pemerintah daerah. Tak cuma menggelar pelatihan dan memberikan sokongan dana, mereka juga menyediakan bioskop alternatif hingga festival demi memajukan industri perfilman daerah.
Para pembuat film di daerah tetap berkarya meski menghadapi berbagai keterbatasan di kala pandemi. Ada yang konsisten membuat film pendek, berdurasi panjang, hingga format lainnya, seperti video podcast. Penayangannya juga mengandalkan media sosial hingga bioskop.
Don’t Look Up mengetengahkan upaya ilmuwan memitigasi bencana yang berhadapan dengan para pihak yang menisbikan kebenaran sains. Film komedi satire ini juga mengkritik perilaku politikus dan media yang lebih mementingkan rating dan clickbait ketimbang menyuarakan kebenaran.
Kamila Andini meraih penghargaan tertinggi di kompetisi utama Festival Film Internasional Toronto (TIFF) Kanada. Ia sineas Asia Tenggara pertama yang meraih penghargaan tersebut. Kamila berkisah tentang perjalanan karier filmnya yang banyak dianugerahi berbagai penghargaan. Selain film, ia merambah dunia panggung pertunjukan.
Sineas muda Indonesia terus bermunculan. Karya mereka menembus berbagai festival penting di Tanah Air dan mancanegara. Temanya beragam, dari isu sosial, masyarakat urban, budaya lokal, hingga gender dan kesetaraan. Semakin banyak sineas yang meraih penghargaan internasional.
Kondisi pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat para sineas muda Tanah Air terus memproduksi film dan berburu festival. Walau sejumlah festival terpaksa digelar secara daring, mereka tetap antusias. Bagi mereka, pemutaran film mereka di festival tak hanya merupakan kebanggaan, tapi juga sebagai parameter dalam berkarya.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.