maaf email atau password anda salah
Tak hanya menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan penugasan, pemerintah juga diminta membatasi konsumsi Pertalite serta solar agar biaya subsidi dan kompensasi tidak semakin bengkak. Namun rencana pemerintah membatasi pemakaian BBM bersubsidi melalui aplikasi digital masih menuai polemik. Antrean di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar mulai mengular puluhan hingga ratusan meter.
Pemerintah menambah belanja bantuan sosial sebagai pengganti subsidi bahan bakar minyak. Disebar melalui tiga program, dana sebesar Rp 24,17 triliun ini merupakan kompensasi atas rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Sejumlah ekonom menilai bantalan sosial tersebut belum cukup untuk mengungkit daya beli masyarakat dibanding lonjakan harga.
Pemintaan pemerintah untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi direspons Pertamina dengan membatasi penyaluran Pertalite dan solar. Demi meredam lonjakan subsidi, Pertamina hanya akan melayani pembeli yang lolos verifikasi dan terdaftar di aplikasi mereka. Konsumen yang namanya tak tercantum dipersilakan membeli bensin jenis lain, dengan harga keekonomian di atas Rp 12 ribu per liter.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.