Meruwat Arwa
Bagus Likurnianto
aku diarak ke sungai
agar gimbalku dijamasi
dengan air sedayu
dari kendi dan mantra
mengayik-ayik petaka
seorang gadis cilik
sembuh dari pesakitan
gema gamelan rancak
melengkapi puji terbaik
permohonan para tetua
aku menundukkan kepala
amat rendah sebelum
akhirnya segala pintaku
yang muskil ditangkal
niscaya kabul
di hadapan gentong
gerai rambutku dipotong
sungai dan air mata
mengalirkan doa dan kutukan
legenda dilarung pada...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini