Rayina
Widyawati Oktavia
"CERITA apa lagi yang ingin kau dengar?" tanyamu.
"Apa saja," jawabku, dan aku lupa sudah berapa langkah kita berjalan.
Lampu-lampu kota sudah sejak tadi menyala.
"Ada bintang yang bernama Rayina. Muncul pukul satu pagi." Cerita kau mulai.
Aku tersenyum. Cerita ini telah kudengar beberapa malam sebelum ini. Darimu juga.
"Bintang utara?" tanyaku. Pertanyaan yang sama juga dengan malam kemarin itu.
"Bukan. Ini cerita dari nenekku. Rayina itu jelm
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini