SEOUL – Pewaris grup Samsung, Lee Jae-yong, kemarin mendatangi pengadilan untuk menerima putusan apakah dirinya bakal dipenjara lagi akibat tuduhan terlibat kecurangan merger pada 2015.
Lee, yang merupakan Wakil Presiden Samsung Electronics, mendatangi Pusat Pengadilan Distrik Seoul. Pria berusia 51 tahun itu kemudian dibawa ke tahanan sambil menunggu putusan hakim yang diperkirakan keluar hari ini.
Dia diselidiki atas keterlibatannya dalam aksi merger kontroversial dua afiliasi Samsung pada 2015 saat pengambilalihan kendali dari ayahnya yang sakit, Lee Kun-hee. Pekan lalu, Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul meminta surat perintah penangkapan Lee, mengingat kuatnya dugaan kesalahannya dan kemungkinan penghancuran bukti.
Jaksa penuntut menuduh Lee terlibat dalam transaksi ilegal dan manipulasi saham yang melanjutkan merger Samsung C&T dan Cheil Industries 2015. Mereka juga menuduhnya memiliki peran dalam menggembungkan nilai Samsung Biologics Co, dengan Cheil Industries sebagai pemegang saham utama.
Penggabungan kedua afiliasi itu dipandang sebagai kunci bagi Lee untuk meningkatkan kontrol terhadap kelompok itu. Tapi hal ini menuai kecaman dari para kritikus yang mengatakan bahwa hal ini dilakukan demi kepentingan para investor minoritas.
Jaksa juga telah meminta penangkapan mantan eksekutif Samsung, Choi Gee-sung dan Kim Jong-joong, yang memimpin Kantor Strategi Masa Depan yang kini telah dibubarkan.
Ketiganya diduga bersekongkol memanipulasi harga saham dan melanggar aturan audit eksternal pada aksi merger Samsung C&T Corp dan Cheil Industries Inc pada 2015. Bahkan, Kim terancam ditambah hukumannya lantaran mengungkapkan kesaksian palsu.
Sebelumnya, Lee telah dipenjara selama 2,5 tahun pada 2017 setelah terbukti melakukan sogokan yang melibatkan Presiden Korea Selatan wanita pertama, Park Geun-hye.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI