LONDON — Ruang ganti Arsenal dikabarkan sedang gaduh. Sejumlah pemain inti The Gunners—sebutan Arsenal—sudah berbicara lantang tentang kondisi klub yang gawat darurat.
Arsenal memang sedang terpuruk. Dalam 14 laga di Liga Primer Inggris musim ini, Bern Leno cs baru meraih empat kemenangan. Sisanya berakhir dengan dua hasil imbang dan delapan kekalahan.
Paling anyar, Arsenal takluk 1-2 oleh Everton di Stadion Goodison Park, Senin lalu. Kekalahan tersebut membuat Arsenal menorehkan catatan gagal meraih kemenangan dalam tujuh laga terakhir. Walhasil, saat ini Arsenal berada di posisi ke-15 klasemen sementara dengan raihan 14 poin.
Para pemain mulai mempertanyakan sejumlah keputusan manajer Mikel Arteta dalam mengatur permainan tim. Salah satunya tak menyertakan pemain berkarakter, seperti Mesut Oezil dan Sokratis Papastathopoulos, dalam skuad.
Masih merujuk media-media Inggris, sejumlah pemain pilar Arsenal sudah berani berbicara dengan Arteta soal kemungkinan memasukkan lagi Oezil dan Sokratis. Mereka berharap keduanya bisa membantu tim menyeimbangkan penampilan tim.
Arteta rupanya bisa memaklumi desakan para pemainnya. Menurut pelatih berusia 38 tahun itu, perpecahan di ruang ganti pemain merupakan hal yang wajar dialami tim yang sedang limbung. "Jika kami kalah lagi, tekanan itu akan semakin berat. Saya tak ingin itu terjadi," kata Arteta.
Menurut dia, komunikasi pelatih dengan pemain sangat penting dalam kondisi seperti ini. Tim pelatih harus mampu membangun hubungan dan rasa kepercayaan dengan para pemain. Tujuannya untuk menjaga asa dan menyampaikan pemikiran pelatih kepala para pemain.
"Para pemain harus percaya kepada pelatih. Dan, paling penting, pemain harus paham apa maksud pelatih," kata mantan asisten Manajer Manchester City itu.
Ihwal kondisi timnya, Arteta ingin para pemainnya punya jiwa petarung. Menurut dia, dalam situasi sulit, reaksi orang akan terbagi menjadi dua kelompok, yakni berpikir seperti korban dan petarung. Untuk orang yang berpikir seperti korban, mereka cenderung punya mental lemah, pesimistis, dan menyalahkan orang lain.
Adapun di kubu karakter petarung, mereka akan semakin bersemangat membalikkan situasi sulit. "Saya ingin para pemain menjadi orang-orang petarung. Mereka tak boleh menyerah pada keadaan," kata Arteta.
Kini Arsenal harus bangkit untuk menjamu Manchester City di Stadion Emirates dalam babak perempat final Piala Liga Inggris, dinihari nanti. Kemenangan di Piala Liga bisa mengangkat sedikit beban dan tekanan di pundak para pemain Arsenal.
Kemenangan atas tim kuat seperti City juga bisa mendongkrak mental Alexandre Lacazette dan kawan-kawan. Sebaliknya, jika kalah lagi, Arsenal akan semakin menjadi bulan-bulanan fan dan pengamat sepak bola Inggris.
Celaka bagi Arsenal, penyerang andalan Pierre-Emerick Aubameyang ada kemungkinan tak sanggup tampil melawan Manchester City. Musababnya, pemain berkebangsaan Gabon itu cedera. Aubameyang sempat absen saat Arsenal dikalahkan Everton, Senin lalu.
Sejumlah media Inggris menyebutkan petinggi Arsenal masih menaruh kepercayaan kepada Arteta. Dengan kata lain, pelatih berkebangsaan Spanyol itu punya peluang besar tetap bertahan di Stadion Emirates.
Bahkan bos-bos Arsenal dikabarkan bersedia memberikan dukungan modal kepada Arteta untuk belanja pemain di bursa transfer Januari nanti. Arteta kemungkinan besar membutuhkan gelandang serang kreatif untuk menambah daya gempur timnya.
Faktanya, daya serang Arsenal sedang tumpul pada musim ini. Buktinya, dalam 14 pekan laga di Liga Primer, Bukayo Saka cs baru bikin 12 gol. Setelah melawan City di Piala Liga Inggris, Arsenal kembali berjumpa tim kuat, Chelsea, di kompetisi Liga Primer, Ahad mendatang.
Mantan penyerang Blackburn Rovers, Chris Sutton, mengatakan Arteta punya tugas berat saat ini. Selain mencari solusi permainan efektif, mantan gelandang Everton itu harus bisa memupuk mental kemenangan para pemainnya.
"Mereka sebenarnya punya banyak talenta, tapi mental mereka jatuh. Mereka harus disembuhkan," kata mantan penyerang Chelsea dan Aston Villa itu.
DAILYMAIL | MIRROR | INDRA WIJAYA
Olah Raga
Gejolak Internal Arsenal
Sejumlah pemain mulai mempertanyakan keputusan taktik Mikel Arteta.
Edisi, 22 Desember 2020

Tempo

- - Sejumlah pemain mulai mempertanyakan keputusan taktik Mikel Arteta.
- - .
- -