WINA – Andrey Rublev menjadi petenis muda yang menyodok ke persaingan papan atas dunia. Ia akan menjadi petenis Rusia kelima yang lolos ke turnamen penutup musim ATP Finals, yang akan berlangsung di The O2, London, Inggris, 15-22 November mendatang.
“Saya senang bisa berkompetisi di London untuk pertama kalinya. Saya sangat menantikan itu,” kata Rublev. “Sebenarnya masih ada banyak hal yang perlu saya tingkatkan untuk bisa bersaing dengan delapan pemain teratas. Ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya.”
Rublev mengikuti jejak petenis top Rusia sebelumnya yang lolos ke ATP Finals, yakni Yevgeny Kafelnikov, Marat Safin, Nikolay Davydenko, dan Daniil Medvedev. Bahkan penampilannya nanti membuat Rusia menjadi satu-satunya negara yang memiliki dua wakil dalam ATP Finals untuk nomor tunggal.
Pada tahun ini, Rublev juga menikmati salah satu musim terbaiknya. Ia berhasil mengoleksi lima gelar juara turnamen Asosiasi Tenis Profesional (ATP). Kesuksesan ini membuatnya mengalahkan raihan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, yang merebut empat gelar juara sepanjang tahun ini.
Ia mengangkat trofi juara kelimanya dalam turnamen Wina Terbuka 2020, yang berakhir pada akhir pekan lalu. Padahal, secara mental, kondisi Rublev tak mendukung untuk bisa meraih gelar juara di Wina. Ia datang ke turnamen dalam suasana masih berduka karena nenek yang mengasuhnya saat remaja meninggal bulan lalu. Ia memaksakan diri untuk ikut Wina Terbuka lantaran neneknya berasal dari Austria.
“Turnamen ini sangat spesial bagi saya. Jadi, saya memiliki darah Austria,” kata Rublev. “Ini menjadi gelar yang sangat spesial bagi saya.”
Petenis berusia 23 tahun itu juga membuat kejutan dalam turnamen tersebut dengan menyingkirkan juara Amerika Serikat Terbuka 2020, Dominic Thiem. Prestasi itu membuatnya masuk jajaran petenis elite dunia. Sekarang ia tinggal mengincar gelar menjadi petenis nomor satu dunia.
“Tentu saja saya pikir semua petenis tujuannya adalah menjadi nomor satu dan mencoba memenangi Grand Slam,” kata Rublev. “Tapi saya realistis dan sekarang hal utama adalah meningkatkan level permainan saya.”
Adapun empat gelar juara lainnya diraih Rublev pada awal musim. Ia mengangkat trofi dalam turnamen di Doha dan Adelaide. Kemenangan berturut-turut tersebut menjadikannya petenis putra pertama sejak Dominik Hrbaty pada musim 2004 yang meraih dua gelar dalam dua pekan pertama pada awal musim.
Rublev kembali berjaya ketika turnamen ATP kembali digelar mulai Agustus lalu—setelah penyelenggaraannya ditangguhkan karena pandemi Covid-19 pada Maret. Ia merebut tiga gelar dalam turnamen ATP level 500 di Hamburg, St Petersburg, dan terakhir Wina. Prestasinya di turnamen Grand Slam pada musim ini juga meningkat. Sebelumnya, ia selalu tersingkir di babak awal. Musim ini, dia bisa mencapai babak perempat final di Prancis Terbuka dan Amerika Serikat Terbuka.
Seiring dengan prestasinya yang gemerlap, peringkat Rublev pun terus menanjak. Ia masih menempati posisi ke-23 dunia pada Agustus lalu, kemudian menembus peringkat 10 besar untuk pertama kali pada 12 Oktober lalu. Kini, dia mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya di peringkat kedelapan dunia pada 19 Oktober lalu.
Besar dalam keluarga yang mencintai olahraga, Rublev mengenal tenis sejak kecil dari ibunya, Marina Marenko, yang pernah bekerja dengan petenis top Rusia, Anna Kournikova. Namun ia mulai berlatih serius di bawah asuhan pelatih asal Belarusia, Sergey Tarasevich.
Ia mengidolakan sejumlah petenis besar dunia, termasuk Roger Federer, Rafael Nadal, Grigor Dimitrov, dan Milos Raonic. Ia mengamati dengan tekun gerakan-gerakan tenis para idolanya tersebut, seperti servis keras Raonic, permainan kaki dan fisik Nadal, serta pukulan voli dan forehand Federer.
Rublev memulai debutnya di Luksemburg pada usia 13 tahun. Pada tahun-tahun berikutnya, kemampuannya semakin terasah dan dia sukses berlaga di berbagai turnamen sejak 2013. Ia menjadi perempat finalis tunggal junior Australia Terbuka 2014. Di nomor ganda, ia berpasangan dengan Alexander Zverev dari Jerman, juga mencapai perempat final.
TENNISWORLD | ATPTOUR | TENNIS365 | NUR HARYANTO