ABU DHABI – Khabib Nurmagomedov akan berada di sudut merah dan Justin Gaethje di sudut biru di atas ring oktagon. Duel yang ditunggu-tunggu ini akan menjadi penyatuan gelar kelas ringan di ajang kejuaraan tarung terbaik (UFC 254) yang berlangsung di Fight Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Ahad dinihari.
Nurmagomedov, asal Rusia, adalah juara di kelas ini. Sedangkan Gaethje, asal Amerika Serikat, merupakan juara interim. Ia mendapatkan hak untuk menantang Nurmagomedov setelah mengalahkan Tony Ferguson, 36 tahun, pada Mei lalu.
Gaethje, 31 tahun, dikenal sebagai petarung berbahaya sepanjang kariernya dalam olahraga seni bela diri campuran (MMA). Selain memiliki pukulan keras yang menjadi andalan, kemampuan Gaethje terasah dari latihan gulat yang membuatnya mendapatkan penghargaan NCAA All-American di University of Northern Colorado. Gulat akan menjadi strateginya saat bertarung di lantai ring melawan Nurmagomedov.
“Saya akan menariknya ke tengah ring untuk bergulat,” kata Gaethje, yang memiliki rekor 22 kali menang dengan 19 KO/TKO. “Saya akan mulai dengan menghajar kakinya. Di situlah semuanya akan dimulai dan saya melanjutkan dari sana."
Justin Gaethje di Gila River Arena, Amerika Serikat, 14 April 2018. Foto: Mark J. Rebilas-USA TODAY Sports via Reuters
Nurmagomedov menerima tantangan bergulat lawannya. Ia mengatakan gaya gulat Gaethje berbeda dengan cara bergulat petarung dari Dagestan. “Saya tahu bagaimana Gaethje bergulat. Kami, pegulat Dagestan, biasa bertarung selama 25 menit,” kata Nurmagomedov.
Bagi Nurmagomedov, Gaethje akan sangat berbahaya pada ronde pertama. Namun, begitu melewati ronde berikutnya, lawan Nurmagomedov itu akan seperti petarung reguler lainnya. Begitu Gaethje bisa dijatuhkan, Nurmagomedov yakin musuhnya tidak akan berbahaya lagi dalam pertarungan selanjutnya.
Sampai saat ini, Nurmagomedov telah membukukan 28 kemenangan berturut-turut. Petarung berjulukan The Eagle yang berusia 32 tahun itu berambisi untuk melanjutkan rekor kemenangannya hingga ke-30.
"Sejujurnya saya tidak tahu. 30-0 akan terlihat bagus. 30-0 akan jadi rekor hebat, ini seperti Mayweather di MMA. Kita lihat saja nanti, saya hampir meraihnya," ujar Khabib.
Mengenai calon lawan selanjutnya jika dia mengalahkan Gaethje, Nurmagomedov mengatakan, “Saya tidak suka kata 'jika'. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Saat ini saya berfokus menghadapi Justin Gaethje.”
Dalam perjalanannya, Nurmagomedov menyabet juara kelas ringan UFC pada 2018 ketika ia mengalahkan Al Iaquinta dengan menang angka. Ia kemudian mempertahankan gelar juara melawan Conor McGregor pada 2018 dan Dustin Poirie pada 2019. Tahun ini sebenarnya ia akan bertarung melawan Tony Ferguson pada April lalu, tapi batal dan akhirnya menjadi menghadapi Gaethje.
Bos UFC, Dana White, mengatakan jika Nurmagomedov berhasil menaklukkan Gaethje, dia akan menjadi petarung nomor satu di peringkat pound-for-pound atau semua divisi yang ada. “Bukan hanya akan menjadi yang terbaik di divisi ini, Khabib akan menuju status GOAT (terbaik sepanjang masa),” kata White.
Daftar petarung terbaik pound-for-pound selama ini dinilai secara subyektif. White mengatakan capaian Nurmagomedov sudah membuktikan bahwa dia layak di tempat teratas sebagai petarung terbaik di antara yang lain. Sepanjang kariernya di MMA, Nurmagomedov hanya kalah satu ronde, yakni pada ronde ketiga dalam pertarungannya dengan Conor McGregor.
“Ia sudah menjadi salah satu bintang terbesar dalam olahraga,” kata White. “Video Khabib telah ditonton 222 juta kali. Kontennya yang menampilkan dirinya, dilihat lebih dari 100 juta penayangan video pada tahun ini saja, hanya di Facebook. Dia juga memecahkan rekor di Instagram."
MMANEWS | INSIDERSPORT | FIRSTPOST | NUR HARYANTO