TURIN – Nyaris saja Atalanta bikin Juventus gigit jari di kandang sendiri. Ahad lalu, saat bertarung dalam pekan laga ke-32 Seri A, kedua tim bermain imbang 2-2.
Dua gol Atalanta tercipta lewat sepakan Duvan Zapata dan Ruslan Malinovskiy. Sedangkan gol Juve terlahir dari dua sepakan penalti Cristiano Ronaldo.
Menariknya, para penikmat Seri A dan sejumlah media Italia justru menganggap Atalanta lebih pantas menang dalam laga tersebut. Sebab, dua gol La Dea—julukan Atalanta—terjadi lewat permainan terbuka.
Sementara itu, dua penalti Si Nyonya Tua didapat dari pelanggaran handball. Pelanggaran pertama terjadi ketika gelandang Marten de Roon salah mengantisipasi sepakan Paolo Dybala.
Semula De Roon sudah waspada dengan menyembunyikan kedua tangannya di balik punggung. Namun, ketika gelandang berusia 28 tahun itu bersiap melompat untuk menyundul bola sepakan Dybala, bola justru menabrak siku De Roon.
Penalti kedua terjadi ketika penyerang Atalanta, Luis Muriel, membantu pertahanan. Saat itu, Juventus mendapat sepak pojok. Bola sepak pojok itu sempat disambar pemain Juve di kotak penalti Atalanta. Nahas, bola tersebut menyambar tangan Muriel.
Dua penalti Juventus menjadi bahan perdebatan warganet fan Seri A. Fan Juve tentu menganggap penalti tersebut layak karena bola menyentuh tangan pemain lawan di kotak penalti. Sedangkan fan klub lain menganggap tangan De Roon dan Muriel tak bergerak aktif menghalau bola. Walhasil, penalti tersebut tak sah.
Manajer Atalanta, Gian Piero Gasperini, ikut bingung atas keputusan wasit Piero Giacomelli. Menurut Gasperini, wasit kurang jeli menerjemahkan arti pelanggaran handball.
“Coba lihat bagaimana gerak tangan pemain kami. Apa perlu kami potong tangan pemain? Secara refleks, pemain akan meletakkan tangan di depan badan,” kata pelatih berusia 62 tahun itu.
Gasperini menambahkan, kerugian akibat handball juga terjadi pada klub lain di Seri A musim ini. Mantan pelatih Palermo itu menyayangkan keputusan wasit yang tak bijak justru berbuah kemalangan bagi Atalanta dan klub lainnya.
Meski begitu, Gasperini tetap puas atas penampilan anak didiknya. Hasil imbang di kandang Juventus membuat Atalanta mencatatkan hasil tak terkalahkan dalam 12 laga terakhir di Seri A musim ini. Detailnya, Atalanta meraih 10 kemenangan dan dua pertandingan lainnya berakhir imbang.
Walhasil, Atalanta resmi menyandang predikat kuda hitam di Seri A musim ini. Selain di kompetisi domestik, Atalanta tampil mengejutkan di Liga Champions. Lolos dari penyisihan grup, tim yang berasal dari Kota Bergamo itu sukses menyingkirkan Valencia di babak 16 besar.
Bahkan Atalanta menang dengan agregat gol 8-4 atas wakil Spanyol itu. Sesuai dengan hasil undian, Atalanta akan berhadapan dengan Paris Saint-Germain di babak delapan besar, Agustus nanti.
Kekuatan lini tengah dan ketajaman barisan penyerang merupakan rahasia cerita manis Atalanta musim ini. Tim berjulukan Si Dewi itu punya trisula maut, Luis Muriel, Josip Ilicic, dan Duvan Zapata.
Muriel sudah bikin 17 gol di Seri A 2019/2020. Adapun Ilicic dan Zapata sama-sama mengumpulkan 15 gol. Jika ditotal, ketiga penyerang tersebut sudah bikin 47 gol untuk Atalanta di Seri A.
Di belakang lini serang, ada Papu Gomez yang lihai menyodorkan umpan manis. Tercatat, gelandang serang berusia 32 tahun itu sudah bikin 16 assist di Seri A musim ini. Belum lagi bek kiri nan tajam, Robin Gosens, yang sudah mempersembahkan sembilan gol dan enam assist.
“Kami sudah menaikkan standar penampilan kami. Satu hal yang selalu saya ucapkan kepada pemain adalah tampil seperti di laga final. Pokoknya harus menang,” kata Gasperini.
Kini Atalanta bakal menumpahkan kekesalan mereka di Turin dalam laga melawan Brescia di Stadion Atleti Azzurri d’Italia, dinihari nanti. Di atas kertas, laga akan berjalan mudah bagi Atalanta. Sebab, Brescia berada di posisi ke-19 klasemen sementara alias zona degradasi.
Tambahan tiga angka atas Rondinelle—julukan Brescia—akan menjaga Atalanta tetap berada di posisi empat besar. Saat ini, Atalanta bertengger di posisi ketiga klasemen dengan 67 angka. Posisi mereka rawan tergusur Inter Milan yang berselisih dua poin.
Inter melakoni laga pekan ke-32 pada dinihari tadi melawan Torino. Jika il Nerazzurri menang, mereka bakal naik lagi ke posisi ketiga. Namun, jika seri atau kalah, Lautaro Martinez cs tetap berada di bawah Atalanta.
“Yang penting kami harus tetap finis di posisi empat besar untuk menjaga asa tampil di Liga Champions musim berikutnya. Kami ingin memberikan kejutan lagi seperti musim ini,” kata Gasperini.
INDRA WIJAYA | FOOTBALL ITALIA | SKY SPORTS
Pelampiasan La Dea di Kandang