TOKYO - Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo dan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach, Selasa lalu, mencapai kata sepakat untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020. Pesta olahraga paling akbar itu akan diundurkan hingga setahun karena pandemi virus corona.
"Saya mengkonfirmasi dengan Presiden Bach bahwa tidak akan ada pembatalan," kata Shinzo kepada media setelah berbicara dengan Bach dalam konferensi jarak jauh. "Kami sepakat untuk mengadakan Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade paling lambat pada musim panas 2021."
Ini merupakan pengunduran pertama kalinya sejak kelahiran Olimpiade modern pada 1896. Shinzo mengatakan Bach setuju 100 persen ketika dia mengusulkan penundaan sekitar satu tahun. Keputusan itu dibuat untuk memastikan atlet dapat bersaing dalam kondisi terbaik mereka dan penonton dapat menikmati permainan dengan aman.
Setelah rapat jarak jauh tersebut, dewan IOC secara resmi menyetujui penundaan Olimpiade 2020, yang awalnya akan dimulai 24 Juli mendatang kemudian diikuti Paralimpiade yang dimulai pada 25 Agustus. Gubernur Tokyo Koike Yuriko, yang mendampingi Shinzo dalam pertemuan itu, mengatakan penundaan itu memberi dunia "tujuan yang jelas" untuk dicapai pada musim panas 2021.
Presiden Olimpiade Tokyo Mori Yoshiro, yang juga hadir dalam pembicaraan selama 45 menit itu, mengatakan bertekad akan menggelar Olimpiade yang lebih baik daripada rencana sebelumnya. "Saya merasa kasihan kepada para atlet, dan ini sangat disayangkan. Tapi saya ingin mereka mengatasi kesulitan dan bekerja keras," kata Mori dalam konferensi pers.
Sementara belum ada jadwal baru, Olimpiade 2021 mungkin akan berdampak besar pada agenda dua cabang olahraga terbesar di kompetisi multicabang tersebut. Event itu adalah Kejuaraan Dunia Atletik 2021 di Eugene, Oregon, Amerika Serikat, yang akan digelar di stadion baru yang akan menampung 30 ribu penonton, dan Kejuaraan Dunia Akuatik di Fukuoka, Jepang.
Paul Doyle, salah satu agen olahraga cabang trek dan lapangan yang paling berpengaruh, mengatakan Kejuaraan Dunia Atletik harus mengalah dan diundurkan hingga musim panas 2022. Sebab, tidak ada kejuaraan global pada 2022.
"Itu paling masuk akal untuk memecahkan banyak masalah," kata Doyle. "Jika Anda menempatkan mereka di tahun yang sama, bagaimana Anda memilih tim?"
Adapun Kejuaraan Dunia Akuatik 2021, yang akan mempertandingkan nomor selam, polo air, renang artistik, dan renang air terbuka, pada 16 Juli-1 Agustus di Fukuoka, tidak mungkin digelar jika waktunya berbarengan dengan Olimpiade 2021.
Cornel Marculescu, Direktur Eksekutif Federasi Renang Internasional (FINA), mengatakan akan mengubah jadwal kejuaraan jika Olimpiade digelar pada saat yang sama. "Jika mereka melakukannya di awal tahun, mungkin kami tidak perlu mengubah tanggal. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah menunggu keputusan IOC," kata Marculescu.
Cabang olahraga besar Olimpiade lainnya adalah senam, yang menggelar kejuaraan dunia setiap tahun. Kejuaraan senam 2021 ditetapkan di Kopenhagen, Denmark, pada 18-24 Oktober. Meski tak terpengaruh langsung penundaan Olimpiade, jadwal pelatihan dan kompetisi lainnya akan berubah.
Dengan penundaan ini, dampak yang langsung terkena adalah pelaksanaan estafet obor Olimpiade, yang akan dimulai hari ini, akhirnya dibatalkan. Api yang diterbangkan dari Athena, Yunani, pada Jumat pekan lalu, rencananya akan dibawa secara estafet keliling Jepang selama 121 hari, melewati 850 kota di 47 prefektur Jepang. Selanjutnya, api Olimpiade akan disimpan sementara di Fukushima. ASAHI | JAPANTODAY | DAILYMAIL | NUR HARYANTO
Olimpiade 2021 Berdampak pada Kejuaraan Dunia