MUENCHEN - Dugaan korupsi yang terjadi di Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) membuat Karl-Heinz Rummenigge resah. Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA) itu menyeru klub-klub melakukan revolusi guna melawan orang-orang yang terlibat rasuah, yang berpengaruh dalam dunia sepak bola, dan meminta anggota asosiasi ikut campur dalam proses membuat keputusan di FIFA.
Rummenigge, yang juga menjabat CEO Bayern Muenchen, mengaku patah semangat setelah melihat praktek korupsi yang sehari-hari dilakukan di FIFA. Ia juga meminta petinggi sepak bola menyadari bahwa inilah saatnya bagi demokrasi,transparansi, dan terjadinya keseimbangan yang tepat dalam keluarga sepak bola.
"Saya tidak akan lagi menerima bahwa kami harus disetir orangorang yang tidak serius dan bersih. Ini saatnya bagi kami ikut campur. Sebab, ketika mengetahui bahwa sesuatu itu salah adalah kewajiban kami untuk mengubahnya," kata Rummenigge kemarin.
ECA menggantikan G14 sebagai perwakilan klub-klub elite Eropa. Klub-klub yang tergabung dalam wadah ini adalah Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool. Rummenigge mengatakan ada gelombang dukungan publik perihal pernyataan tersebut, menyusul skandal yang baru-baru ini mengentak sepak bola dunia, seperti hukuman seumur hidup yang diberikan kepada Mohamed bin Hammam.
"Ini tidak hanya melibatkan klub-klub elite, tapi juga semua klub," kata Rummenigge. Ia menambahkan bahwa ada rasa tidak ketidakpuasan yang sangat besar yang terjadi di Jerman, Swiss, dan Inggris.
Rummenigge bahkan berani mengklaim bahwa FIFA tidak bisa mengubah dirinya. Sementara itu, Sepp Blatter, Presiden FIFA, mengatakansedang melakukan pembersihan. Namun faktanya, tidak ada orang yang mempercayai pernyataannya. "Saya tidak optimistis karena mereka meyakini sistemnya berjalan sempurna. Ini (FIFA) adalah mesin uang, dari Piala Dunia ke Piala Dunia dan bagi mereka, itu yang terpenting ketimbang menyelenggarakan badan yang bersih dan serius,"ujar pria Jerman itu.
Dalam pendapatnya, Rummenigge mengklaim hanya ada sedikit asosiasi sepak bola yang akan mendesak terjadinya reformasi di FIFA. "Saya tidak percaya mereka (asosiasi) akan terlibat. Sistem yang saat ini berjalan sengaja dibuat untuk kepentingan asosiasi dan dipilih oleh asosiasi. Mereka tidak akan melawan FIFA,"klaim penyerang timnas Jerman pada 1970-an ini. "Memiliki perwakilan klub di Komite Eksekutif FIFA saja tidak cukup." ? GUARDIAN | BAGUS WIJANARKO