DALAM PENANTIAN
Bahkan di bawah langit tengah hari yang terang sampai ke ujung horizon, pantai Papandayan seolah tersungkup di bawah ruang hampa udara. Manusia tersedak di mana-mana, lemas oleh prahara yang terlalu tiba-tiba. Semua berlari, bergegas menjauhi laut dan pesisir--seolah air mahaluas di pantai selatan mengandung kutukan yang belum digenapkan.
Mereka berlari saat hawa murung menggelantung di atas reruntuhan. Sementara pemandangan memilukan itu lewat s
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini