Nasi Goreng Terakhir di Parahyangan
Langit Jakarta mulai memerah ketika kereta itu tiba di Ibu Kota. Riuh rendah tepuk tangan, kilatan lampu seperti memenuhi Stasiun Gambir, Jakarta, kemarin petang.
Di sudut gerbong, Senia Heydi Ningsih, pramugari kereta api Parahyangan, tak kuasa menahan tangis. Bulan ini, tiga tahun sudah Nia, gadis asal Rancaekek, Bandung, itu, melayani trayek Jakarta-Bandung. "Rasanya seperti sedih banget," ujarnya.
Air mata Nia berurai lagi ketika bertemu dengan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini