Merespons Peluang Kemenangan Kotak Kosong di Pilkada - Nasional - koran.tempo.co

maaf email atau password anda salah

Merespons Peluang Kemenangan Kotak Kosong di Pilkada

KPU akan menggelar pilkada ulang pada 2025 jika kotak kosong menang dari calon tunggal. Gerakan kotak kosong sampai di MK.

Seniman melukis di dinding saat mengikuti lomba mural bertema Berani Memilih menyambut pemilihan wali kota dan wakil wali kota Surabaya di Surabaya, Jawa Timur, 8 September 2024. ANTARA/Didik Suhartono. tempo : 173057932114.

RAPAT dengar pendapat yang digelar Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat dengan Kementerian Dalam Negeri dan penyelenggara pemilihan kepala daerah berjalan alot pada Selasa, 10 September 2024. Rapat itu membahas cara menyikapi ketika kotak kosong mengalahkan calon tunggal dalam pilkada 2024.

Peserta rapat cukup lama memperdebatkan tindak lanjut ketika kotak kosong memenangi pilkada. Anggota komisi bidang pemerintahan DPR menghendaki pilkada ulang di

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

*Anda hemat -Rp 102.000
*Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

*GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Eka Yudha Saputra

KPU Pilkada Serentak 2024 Pilkada Pilkada 2024 Kotak Kosong Calon Tunggal

Sebelumnya Selanjutnya

Berita Lainnya

Nasional

Merespons Peluang Kemenangan Kotak Kosong di Pilkada
Ekonomi dan Bisnis

Berburu Laba Setelah Merger Angkasa Pura
Ekonomi dan Bisnis

Merger Angkasa Pura, Meniru Pelindo
Opini

Setelah Rezim Beras Murah Berlalu

Konten Eksklusif Lainnya

2 November 2024
1 November 2024
31 Oktober 2024
30 Oktober 2024

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.