Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

18
Maret
2021
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaNasional 1/3 Selanjutnya
Nasional

Percepatan Vaksinasi Terhambat Distribusi

Pemerintah berupaya meningkatkan dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Edisi, 18 Maret 2021
Profile
Indra Wijaya
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 pada seorang pekerja wisata di Ubud, Gianyar, Bali, 16 Maret 2021. Johannes P. Christo
  • - Distribusi menjadi sorotan akibat lambatnya pelaksanaan vaksinasi.
  • - Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran untuk kepala dinas kesehatan di provinsi dan kabupaten/kota tentang optimalisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19. .
  • - Pemerintah mengklaim kelambatan vaksinasi terhambat jumlah dosis vaksin yang terbatas.

JAKARTA – Pemerintah terus berusaha memacu pelaksanaan program vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kementerian Kesehatan menerbitkan surat edaran untuk kepala dinas kesehatan di provinsi dan kabupaten/kota tentang optimalisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Surat yang terbit pada Senin lalu dan diteken pelaksana tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, itu meminta daerah menambah alternatif jeda penyuntikan dosis pertama dan kedua menjadi 28 hari untuk populasi dewasa pada rentang usia 18-59 tahun. Kementerian Kesehatan juga meminta daerah menggunakan vaksin Covid-19 secepat mungkin agar tidak kedaluwarsa.

Juru bicara vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan penambahan rentang waktu jeda suntikan pertama dan kedua dari 14 hari menjadi 28 hari merupakan strategi Kementerian untuk memperbanyak sasaran vaksinasi. Dengan adanya penambahan masa tunggu tersebut, pemerintah bisa memperluas suntikan vaksin kepada masyarakat.

Pengemudi mobil masuk area penyuntikan dosis pertama vaksin Covid-19 buatan Bio Farma di Arcamanik Sport Jabar, Bandung, Jawa Barat, 16 Maret 2021. TEMPO/Prima Mulia

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMjIgMjE6NTU6NDMiXQ

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari hingga kemarin, baru tercatat sekitar 4,7 juta penerima vaksin. Jika dirata-rata, saban hari pemerintah hanya bisa menyuntikkan sekitar 73 ribu dosis vaksin. Tambahan vaksinasi suntikan pertama per kemarin mencapai 236.297 orang. Vaksinasi suntikan dosis kedua bertambah 159.391 orang per kemarin. Padahal Presiden Joko Widodo menargetkan vaksinasi kelar dalam satu tahun. Dengan target ini, jika dirata-rata, penyuntikan vaksin harus dilakukan sebanyak 30 juta dosis setiap bulan atau 1 juta dosis per hari.

Menanggapi hal ini, Kementerian Kesehatan membantah anggapan bahwa pelaksanaan vaksinasi lambat. Menurut Nadia, kecepatan penyuntikan vaksin terus meningkat secara signifikan. "Sampai 300 ribu per hari," kata Nadia, kemarin.

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, mengapresiasi keputusan Kementerian Kesehatan untuk menambah jeda suntikan vaksin kedua dari 14 hari menjadi 28 hari. Menurut dia, cara ini manjur untuk menambah jumlah penerima vaksin. Bahkan, menurut Pandu, jeda suntikan kedua hingga empat pekan bisa berdampak positif pada keampuhan vaksin. "Antibodi di dalam tubuh akan semakin terdorong jika jeda vaksin lebih dari dua pekan," kata Pandu ketika dihubungi, kemarin.

Pandu mencontohkan Inggris yang memperpanjang jeda suntikan kedua vaksin Covid-19 hingga tiga bulan. Pemerintah negara itu memilih pemerataan vaksinasi tahap pertama kepada seluruh masyarakat dalam kategori rentan, seperti orang lanjut usia. Menurut Pandu, strategi ini jitu untuk menurunkan angka kematian dan sakit berat pada orang lansia di Inggris. "Seharusnya Indonesia mencontoh. Diratakan dulu suntikan vaksin dosis pertama sembari tetap menerapkan ketat protokol kesehatan 3M. Hasilnya lebih bagus," kata Pandu.

Dia pun berharap pemerintah bisa bergerak cepat menyuntikkan vaksin kepada orang lansia di seluruh negeri. Sebab, perayaan Lebaran sudah dekat, yakni pertengahan Mei mendatang. Sesuai dengan tradisi, masyarakat akan mudik ke kampung halaman untuk bertemu dengan orang tua. Mobilitas tinggi seperti ini sangat berpotensi menjadi transmisi penularan Covid-19.

Ironisnya, sikap pemerintah hingga kini seakan-akan tak melarang masyarakat untuk mudik tahun ini. Untuk mencegah risiko tingginya jangkitan Covid-19 pada orang lansia, Pandu berharap vaksinasi kepada lansia bisa selesai sebelum Lebaran. "Jangan sampai orang lansia jadi korban setelah Lebaran nanti," kata dia.

Pandu menduga proses distribusi vaksin dari pusat ke daerah menjadi salah satu penyebab lambatnya vaksinasi. Ia memahami bahwa fasilitas distribusi dan penyimpanan vaksin di daerah tak akan mampu dipakai dalam partai besar seperti saat ini. Pandu menyarankan agar pemerintah lebih masif mengajak pihak swasta ikut andil mendistribusikan serta menyimpan sementara vaksin Covid-19. Menurut dia, pemerintah bisa menggandeng perusahaan es krim. “Mereka punya jalur distribusi sampai lemari pendinginnya," ujar Pandu.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, juga menduga roda distribusi vaksin menjadi penyebab pelannya vaksinasi. Menurut dia, jumlah vaksin yang dikeluarkan pemerintah hingga kemarin sebanyak 6,5 juta dosis. Suntikan pertama sebanyak 4,7 juta dan suntikan kedua 1,8 juta. Jumlah ini dirasa terlalu sedikit. Sebab, sampai saat ini, pemerintah mengantongi 39,1 juta vaksin yang diimpor dalam bentuk siap suntik maupun bahan setengah jadi. "Mengapa penyalurannya ke daerah lambat? Apakah cara membuat vaksin di Bio Farma memakan waktu lama atau bagaimana? Dalam pandemi, semua harus cepat," kata Windhu ketika dihubungi, kemarin.

Windhu lantas menyinggung kemampuan vaksinasi setiap daerah yang berbeda. Menurut dia, terdapat sejumlah kabupaten/kota yang cepat menyuntikkan vaksin kepada masyarakat dan sebaliknya, ada daerah yang masih menyimpan ribuan vaksin dari pemerintah pusat. Windhu berharap dengan adanya surat edaran dari Kementerian Kesehatan tentang optimalisasi vaksinasi, proses pemberian vaksin di daerah bisa lebih cepat. Jika pemerintah daerah masih lambat menyuntikkan vaksin, ia khawatir penyelesaian pandemi di Tanah Air bisa memakan waktu bertahun-tahun. "Belum lagi masa simpan vaksin Covid-19 pendek. Jadi, pemerintah harus kejar-kejaran dengan waktu agar vaksinnya tidak terbuang percuma karena kedaluwarsa," kata dia.

Selain itu, Windhu berharap pemerintah bisa menjamin ketersediaan vaksin secara berkelanjutan. Sebab, saat ini semua negara di dunia berebut jatah vaksin dari para produsen vaksin. Intinya, pemerintah harus punya stok vaksin yang memadai untuk disuntikkan secara berkala kepada sekitar 180 juta penduduk.

Adapun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pemerintah belum menyuntikkan vaksin dengan kecepatan 1 juta vaksinasi per hari karena terhambat jumlah vaksin yang terbatas. Menurut dia, pada Januari dan Februari, vaksin yang tersedia di Tanah Air hanya 3 juta dosis. Karena itu, pemerintah merancang vaksinasi sebanyak 100 ribu dosis per hari. "Kalau 1 juta vaksinasi sehari, nanti tiga hari habis. Nanti ada protes dari semua bupati dan wali kota karena enggak ada vaksin untuk rakyatnya. Itu sebabnya kenapa kita atur di seratus ribu," kata Budi Gunadi, Sabtu lalu.

Pada Maret dan April, dia melanjutkan, pasokan vaksin yang tersedia sekitar 10 juta dosis. Karena itu, pada periode tersebut, vaksinasi diatur di kisaran 300 ribu dosis per hari. Dengan demikian, selama satu bulan pasokan vaksin itu bisa terserap. Berikutnya, pasokan vaksin pada Mei dan Juli diperkirakan naik menjadi sekitar 20 juta vaksin per bulan.

INDRA WIJAYA | CAESAR AKBAR

#Vaksinasi Covid #Vaksin Covid-19 #Kementerian Kesehatan

SebelumnyaNasional 1/3 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Percepatan Vaksinasi Terhambat Distribusi
  • Siasat Daerah Menggenjot Vaksinasi
  • Lambat Kejar Target Vaksinasi

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Gaet Kampus, Gocek Amendemen

    Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) gencar menggalang dukungan dari sejumlah universitas untuk memuluskan rencana amendemen UUD 1945, khususnya ihwal pemberlakuan kembali Garis-Garis Besar Haluan Negara. Namun MPR tak melibatkan lagi pakar yang menolak amendemen dalam serial diskusi di kampus-kampus itu.

    18 Maret 2021
  • Berita Utama

    Menggarap Kampus demi Amendemen Konstitusi

    MPR giat menggalang dukungan rencana amendemen konstitusi ke kampus-kampus.

    18 Maret 2021
  • Berita Utama

    Uji Gagasan Bersama Pakar Sehaluan

    MPR diduga hanya melibatkan pakar hukum yang menyetujui rencana menghidupkan kembali GBHN lewat amendemen UUD 1945.

    18 Maret 2021
  • Berita Utama

    Gerilya Parlemen ke Berbagai Kampus

    PIMPINAN Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2019-2024 gencar bersafari ke berbagai kampus untuk memuluskan rencana amendemen Undang-Undang Dasar 1945.

    18 Maret 2021
  • Berita Utama

    Menggalang Dukungan Organisasi Keagamaan

    Pimpinan MPR mengklaim organisasi keagamaan mendukung amendemen terbatas UUD 1945.

    18 Maret 2021
  • Editorial

    Bahaya Besar Polisi Virtual

    Aksi polisi memaksa warga meminta maaf atas kritik kepada pejabat publik jelas membahayakan kebebasan berekspresi. Rencana polisi meminta warga memata-matai warga lain tak kalah berbahaya.  

    18 Maret 2021
  • Opini

    Independensi Hakim dan Kesenjangan Putusan

    Kesenjangan vonis hakim masih sering terjadi. Vonis tak bisa diserahkan semata kepada subyektivitas hakim.

    17 Maret 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Tanpa Larangan, Banyak Pembatasan

    Kementerian Perhubungan memberi sinyal akan mengizinkan masyarakat mudik pada perayaan Lebaran tahun ini. Namun keleluasaan tersebut akan diimbangi dengan pengetatan protokol pencegahan penularan Covid-19 di angkutan umum.

    18 Maret 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Peluang Pendapatan dari Mudik Lebaran

    Pelaku usaha dari berbagai sektor berharap pemerintah tidak melarang aktivitas mudik Lebaran supaya bisa meraih pendapatan. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia, Widie Wahyu, mengatakan kunjungan pemudik bisa mendukung bisnis di area rehat, seperti usaha kecil-menengah, kuliner, serta retail.

    17 Maret 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Laju Ekonomi di Hari Raya

    Masa mudik dan Lebaran menjadi salah satu faktor pendorong perekonomian nasional. Tingginya pergerakan manusia dan layanan jasa pada periode itu membuat tingkat konsumsi dan peredaran uang di Indonesia meningkat.

    18 Maret 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    PLN Tambah Biomassa untuk Campuran Batu Bara

    PLN menjalankan program co-firing di 114 PLTU.

    17 Maret 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Hemat Modal, Minim Batu Bara

    PLN mengklaim tak banyak menggelontorkan dana untuk program co-firing.

    18 Maret 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Energi Tambahan Pengganti Batu Bara

    PT PLN (Persero) akan mengurangi penggunaan batu bara di 52 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dengan metode co-firing, biomassa dijadikan campuran batu bara. Tambahan sumber energi bersih ini diharapkan mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran batu bara.

    17 Maret 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Pembiayaan Bank Syariah Kembali ke Fitrah

    Fokus menggarap pembiayaan industri halal dan ekonomi hijau.

    18 Maret 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Menyalip Bank Konvensional

    Di tengah pandemi Covid-19, kinerja intermediasi bank syariah lebih berdaya tahan dibanding bank konvensional.

    17 Maret 2021
  • Ilmu dan Teknologi

    Obat Harapan Baru bagi Penderita Alzheimer

    Perusahaan farmasi di Indianapolis mengembangkan obat bernama Donanemab.

    17 Maret 2021
  • Metro

    Fase II MRT Tetap Jalan tanpa Lelang

    Pembangunan jalur fase II diklaim tidak terhambat meski MRT Jakarta belum memperoleh kontraktor untuk mengerjakan CP 202 dan CP 205.

    18 Maret 2021
  • Metro

    Jalur MRT Diperpanjang hingga Ancol Barat

    Depo MRT di Ancol Barat akan dibangun menjadi kawasan transit-oriented development.

    17 Maret 2021
  • Metro

    Kejar Target dengan Penunjukan Langsung

    Proyek MRT Jakarta fase 2 terdiri atas fase II A, Bundaran HI-Kota, dan fase II B yang melanjutkan jalur hingga ke depo di Ancol Barat, Jakarta Utara. Jalur Ratangga itu terbentang sepanjang 11,8 kilometer.

    17 Maret 2021
  • Metro

    Terganjal Restu Ketua Dewan

    Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengklaim belum pernah menerima kajian tentang rencana pelepasan saham DKI di PT Delta Djakarta.

    17 Maret 2021
  • Metro

    Saham DKI di Pabrik Bir

    Pemerintah DKI Jakarta tetap ngotot untuk melepas kepemilikan saham di pabrik bir PT Delta Djakarta. Keinginan itu didasari janji kampanye Anies Baswedan saat mencalonkan diri sebagai gubernur dalam pilkada Jakarta 2017. Selain itu, ia menilai, dana pemerintah di perusahaan tersebut tidak memiliki manfaat secara langsung untuk kepentingan masyarakat Ibu Kota.

    17 Maret 2021
  • Nasional

    Percepatan Vaksinasi Terhambat Distribusi

    Pemerintah berupaya meningkatkan dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

    18 Maret 2021
  • Nasional

    Siasat Daerah Menggenjot Vaksinasi

    Ada pula daerah yang mengeluhkan telatnya pasokan vaksin sehingga tak bisa menggenjot imunisasi.

    18 Maret 2021
  • Nasional

    Lambat Kejar Target Vaksinasi

    Sejak 13 Januari lalu hingga kemarin, baru sekitar 4,7 juta orang yang menerima suntikan vaksin.

    17 Maret 2021
  • Info Tempo

    Program Merdeka Belajar 8 siapkan SMK Unggul

    Sekolah yang sukses dalam program ini, lulusannya terserap dunia kerja, melanjutkan ke perguruan tinggi dan lulusan menciptakan lapangan kerja.

    17 Maret 2021
  • Ragam

    Menunggu Izin Mudik di Masa Pandemi

    Pemerintah menyiapkan regulasi bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

    17 Maret 2021
  • Ragam

    Mudik dengan Syarat

    Pemerintah berencana membolehkan kegiatan mudik Lebaran 2021 dengan mengikuti protokol kesehatan.

    17 Maret 2021
  • Info Tempo

    Pertamina Siapkan Aset di Pasar Minggu untuk Kepentingan Negara

    Pertamina secara persuasif tetap membangun komunikasi melalui tokoh masyarakat, aparat muspika dan Aparat Sipil Negara setempat.

    18 Maret 2021
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved