Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

26
Januari
2021
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaNasional 4/7 Selanjutnya
Nasional

Deforestasi Diduga Jadi Pemicu Banjir di Berbagai Daerah

Penggundulan hutan di 14 provinsi yang dilanda banjir dan tanah longsor hampir mencapai 1 juta hektare.

 

Edisi, 26 Januari 2021
Profile
Avit Hidayat
Tim SAR gabungan menyemprot air ke timbunan longsor untuk mempermudah pencarian korban longsor yang masih tertimbun di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, 12 Januari 2021. TEMPO/Prima Mulia
  • - Penyebab bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah di Indonesia dalam sebulan terakhir diduga kuat karena terjadinya deforestasi atau penggundulan hutan secara masif di daerah tersebut.
  • - Auriga Nusantara menemukan terjadi penggundulan hutan seluas 879.783 hektare di sejumlah daerah di 14 provinsi yang mengalami banjir. .
  • - Deforestasi terparah terjadi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yang mencapai area seluas 320.319 hektare.

JAKARTA – Bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah di Indonesia dalam sebulan terakhir diduga kuat karena adanya deforestasi alias penggundulan hutan secara masif di daerah tersebut. Sesuai dengan kajian Yayasan Auriga Nusantara, lembaga nonpemerintah di bidang lingkungan, terjadi penggundulan hutan seluas 879.783 hektare di sejumlah daerah di 14 provinsi yang mengalami banjir ataupun tanah longsor. 

Analis Spasial Data Auriga Nusantara, Yustinus Seno, mengatakan organisasinya menemukan ada kehilangan tutupan hutan di 40 kabupaten pada 14 provinsi yang dilanda banjir tersebut. Deforestasi terparah terjadi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Angkanya mencapai 320.319 hektare atau sekitar 23 persen dari total luas hutan di daerah ini yang mencapai 1,4 juta hektare.

Kawasan hutan tersebut berubah fungsi menjadi pertambangan dan perkebunan sawit. Sebagian hutan itu berubah fungsi karena perusahaan tambang mendapat izin pinjam-pakai kawasan hutan serta pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan sawit. Sebagian lagi diduga karena kegiatan perambahan hutan secara ilegal. "Wilayah itu merupakan pusat korporasi besar, seperti perusahaan tambang dan perkebunan sawit," kata Yustinus, kemarin. 

Yustinus mengatakan lembaganya mendata proses deforestasi di Ketapang sejak 2000. Setiap tahun daerah ini mengalami deforestasi 2.000-32 ribu hektare. Deforestasi terparah terjadi pada 2015, yang mencapai area seluas 35.536 hektare.

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTcgMTU6MTE6MTAiXQ

Anggota Basarnas melakukan evakuasi korban reruntuhan rumah akibat gempa Bumi di Kota Mamuju, Sulawesi Selatan, 16 Januari 2021. Tempo/Iqbal Lubis

Dua pekan lalu, sejumlah desa di Kecamatan Delta Pawon dan Banua Kayong, Ketapang, terendam banjir. Empat bulan sebelumnya, 15 desa di dua kecamatan berbeda juga dilanda banjir setinggi 50 sentimeter hingga 2 meter. 

Banjir terjadi setelah turun hujan terus-menerus, yang membuat beberapa sungai, seperti Sungai Laur dan Pawan, airnya meluap. Terdapat 21 daerah aliran sungai (DAS) dan sub-DAS di Ketapang. Luas seluruh DAS dan sub-DAS itu mencapai 14.613.079  hektare. Semua DAS tersebut tidak hanya terbentang di Ketapang, tapi juga di beberapa daerah tetangga Ketapang. 

Sesuai dengan catatan Auriga, keseluruhan DAS tersebut mengalami penggundulan hutan seluas 942.210 hektare dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Hampir separuh dari luas deforestasi itu berada di Ketapang. 

Sesuai dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selama Januari tahun ini terjadi banjir dan tanah longsor di 72 kabupaten dan kota di Indonesia. Khusus di Kalimantan Barat, ada empat daerah yang dilanda banjir pada bulan ini, yaitu Ketapang, Sanggau, Landak, dan Bengkayang. Di tiga daerah itu juga terjadi deforestasi 59-75 ribu hektare. 

Wilayah lain yang juga dilanda banjir dan tanah longsor adalah Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Aceh, Kepulauan Bangka Belitung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Semua daerah ini juga mengalami penggundulan hutan.

Kondisi desa pasca banjir bandang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, 24 Januari 2021. ANTARA /Bayu Pratama S.

Yustinus mengatakan lembaganya memperoleh angka deforestasi setelah menganalisis kondisi hutan di daerah tersebut dengan metode spasial dan citra satelit. Lalu angka luas deforestasi diperoleh berbasis pada data GLAD Hansen, yang dikombinasikan dengan peta tutupan hutan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

Berdasarkan analisis tersebut, selain Ketapang, angka deforestasi yang cukup luas terjadi di Aceh. Luas deforestasi di delapan daerah yang dilanda banjir dan tanah longsor di provinsi ini mencapai 75 ribu hektare. Penggundulan hutan terparah terjadi di Kabupaten Aceh Timur seluas 32 ribu hektare. Sebagian wilayah ini merupakan kawasan pertambangan. 

Luas hutan alam di Aceh Timur mencapai 300.273 hektare pada 2000. Setahun berikutnya, wilayah itu mengalami penggundulan hutan seluas 310 hektare. Pembabatan makin masif pada tahun-tahun berikutnya. Akumulasi deforestasi di sini dalam kurun waktu 20 tahun mencapai 32.377 hektare. “Ini yang diduga menjadi biang banjir terus berulang di wilayah tersebut,” kata Yustinus. 

Pada awal tahun ini, banjir melanda sembilan kecamatan di Aceh Timur. Tinggi banjir antara 50 sentimeter dan 1 meter. Bencana ini mengakibatkan ribuan unit rumah terendam air. Pada saat yang sama, terjadi tanah longsor di Desa Paya Aye, Kecamatan Idi Tunong, Aceh Timur. 

Ahli pengelolaan daerah aliran sungai dari Universitas Lampung, Slamet Budi Yuwono, mengatakan salah satu penyebab suatu daerah dilanda banjir ataupun tanah longsor adalah deforestasi. Apalagi penggundulan hutan itu tidak diimbangi dengan upaya reboisasi dan reklamasi terhadap lahan terbuka. "Banjir terjadi karena kecepatan penambahan lahan kritis akibat deforestasi lebih tinggi daripada kegiatan rehabilitasinya," kata Slamet. 

Ia mengatakan deforestasi semakin masif karena adanya alih fungsi hutan yang berubah menjadi lahan pertanian, permukiman, perkebunan sawit, dan pertambangan. Kondisi ini menyebabkan kemampuan tutupan hutan untuk menyerap air hujan semakin berkurang. 

Slamet mencontohkan deforestasi secara besar-besaran yang terjadi di Kalimantan. Banyak perusahaan tambang dan perkebunan sawit pada lima provinsi di Kalimantan yang berada di sekitar daerah aliran sungai. Kegiatan mereka yang membabat hutan disinyalir menjadi salah satu penyebab kerusakan di sekitar daerah aliran sungai. 

Kondisi tersebut diperparah oleh perubahan pola hujan dalam lima tahun terakhir. Menurut Slamet, musim hujan yang semula mengguyur sepanjang 6 bulan menjadi 3 bulan saja. Padahal, angka curah hujan tak berubah sepanjang tahun. Kemudian muncul anomali wet spel atau peristiwa hujan yang mengguyur selama tiga hari berturut-turut dengan kuantitas di atas 50 milimeter per hari. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, tak memungkiri jika dikatakan deforestasi menjadi salah satu biang penyebab banjir dan tanah longsor di berbagai daerah. Namun ia mengatakan setiap daerah memiliki karakteristik deforestasi yang berbeda. "Tidak bisa digeneralisasi. Tapi secara umum ada kerusakan di hulu, kemudian dilihat kajiannya terhadap pengaruh sedimentasi, lahan kritis, dan sebagainya," kata Raditya. 

Ia menganggap urusan bencana banjir dan tanah longsor sangat kompleks karena harus melihat banyak faktor, seperti alih fungsi lahan, luas lahan kritis, dan curah hujan. 

Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya anomali fenomena iklim yang terjadi secara bersamaan. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan ada perubahan iklim yang berlangsung ketika puncak musim hujan, yang memicu cuaca ekstrem. "Sejak Oktober 2020, BMKG memberikan peringatan dini tentang potensi terjadinya kondisi ekstrem terkait dengan cuaca akibat adanya berbagai fenomena yang dikhawatirkan akan terjadi bersamaan dengan musim hujan," katanya. 

AVIT HIDAYAT | ANT

#Pertambangan #Kehutanan #longsor #banjir

SebelumnyaNasional 4/7 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Kondisi Wabah Diprediksi Lebih Buruk dari Data Pemerintah
  • Pemerintah Berjanji Benahi Data Pengetesan
  • Krisis Bangsal, Pasien Kritis
  • Deforestasi Diduga Jadi Pemicu Banjir di Berbagai Daerah
  • Deforestasi di Hulu Bencana di Hilir

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    KEJAR TAYANG ALIRAN MODAL

    Pemerintah terus berburu pemilik modal untuk memenuhi target aliran dana asing melalui Lembaga Pengelola Investasi. Dana pensiun negara-negara Eropa dan Amerika Utara dibidik untuk menambal kekurangan.

    26 Januari 2021
  • Berita Utama

    Siasat Menjaring Pemodal Baru

    Dana pensiun dari Kanada dan negara Eropa dikabarkan tertarik masuk proyek infrastruktur.

    26 Januari 2021
  • Berita Utama

    Menjaga Transparansi Lembaga Pengelola Investasi

    Keputusan awal dewan pengawas akan menjadi fondasi bagi dewan direktur melaksanakan tugas.

    26 Januari 2021
  • Berita Utama

    Setelah Lembaga Investasi Terbelit Korupsi

    Skandal 1MDB menjadi pertimbangan pemerintah saat menyaring anggota dewan pengawas LPI.

    25 Januari 2021
  • Berita Utama

    Modal Awal sebagai Pemikat

    Pemerintah merangsang masuknya modal asing melalui pemberian modal senilai total Rp 75 triliun kepada LPI.

    26 Januari 2021
  • Berita Utama

    Ekspektasi Tinggi Lembaga Investasi

    DPR meminta pengurus LPI selalu terbuka kepada masyarakat.

    26 Januari 2021
  • Editorial

    Klaim Jumbo Lembaga Pengelola Investasi

    Tim ekonomi Presiden Joko Widodo harus menghitung ulang efektivitas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang diklaim mampu menarik dana besar dari luar negeri.

    25 Januari 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Pemerintah Ubah Strategi Reforma Agraria

    Perwakilan masyarakat sipil akan masuk dalam Gugus Tugas Reforma Agraria.

    25 Januari 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Polisi Akan Turut Tangani Penyelesaian Konflik Agraria

    Penegak hukum dinilai kerap melakukan kriminalisasi.

    26 Januari 2021
  • Ekonomi dan Bisnis

    Membagi Ulang Lahan, Menekan Konflik

    Program reforma agraria diharapkan mengurangi konflik lahan.

    25 Januari 2021
  • Ilmu dan Teknologi

    Jamur Perusak Kekebalan Tubuh

    Aspergillus fumigatus membuat sel kekebalan tak bisa saling berkomunikasi.

    25 Januari 2021
  • Metro

    Rp 8,3 Miliar untuk Satgas Covid-19 RW

    Sejumlah permukiman di Jakarta Utara relatif terbebas dari penularan karena peran tokoh lokal yang tergabung dalam satuan tugas tingkat rukun warga.

    25 Januari 2021
  • Metro

    Zona Merah DKI  

    Pemerintah DKI Jakarta masih menerapkan kebijakan wilayah pengendalian ketat (WPK) pada wilayah rukun warga (RW) yang memiliki tingkat penularan tinggi.

     

    25 Januari 2021
  • Metro

    Berharap pada Rumah Sakit Alternatif

    Pemerintah daerah di sekitar Jakarta berupaya menyediakan ruang perawatan baru karena jumlah pasien Covid-19 melonjak secara signifikan.

    26 Januari 2021
  • Metro

    Karena Risiko Penularan Lebih Kecil

    Restoran dan kafe yang mengusung konsep outdoor semakin diminati masyarakat pada masa pandemi.

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Kondisi Wabah Diprediksi Lebih Buruk dari Data Pemerintah

    Angka kasus positif harian diperkirakan lebih besar dari data yang diumumkan lantaran masih banyak masyarakat yang lolos dari pelacakan kontak erat pasien Covid-19.

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Pemerintah Berjanji Benahi Data Pengetesan

    Epidemiolog menyebutkan pengetesan Covid-19 di Indonesia salah sasaran dan kurang sasaran.

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Krisis Bangsal, Pasien Kritis

    Pasien Covid-19 kesulitan mendapatkan ruang perawatan karena kapasitas ruang perawatan yang sudah penuh.

    26 Januari 2021
  • Nasional

    Deforestasi Diduga Jadi Pemicu Banjir di Berbagai Daerah

    Penggundulan hutan di 14 provinsi yang dilanda banjir dan tanah longsor hampir mencapai 1 juta hektare.

     

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Deforestasi di Hulu Bencana di Hilir

    Bencana terjadi tidak hanya karena faktor hujan, tapi juga akibat deforestasi dan kerusakan lingkungan yang masif.

    25 Januari 2021
  • Nasional

    Pemerintah Klaim Upaya Penghijauan Sesuai dengan Komitmen Internasional

    Upaya penghijauan pemerintah dianggap bukan angka sebenarnya karena menghitung penanaman di area hutan tanaman industri.

    26 Januari 2021
  • Nasional

    Menpora Zainudin Amali Minta Masterplan PON 2024 segera Dibahas

    Pesta olah raga nasional 2024 akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara.

    26 Januari 2021
  • Opini

    Beras, Inflasi, dan Kemiskinan

    Fluktuasi harga pangan, harga pangan yang stabil tinggi, dan inflasi akan menekan daya beli konsumen. Saat pandemi belum reda, instabilitas harga pangan kian memperdalam luka rakyat.

    25 Januari 2021
  • Ragam

    Keterisian Tempat Tidur Rumah Sakit Kian Sesak

    Terjadi lonjakan jumlah kasus Covid-19 di lima provinsi di Jawa.

    25 Januari 2021
  • Ragam

    Makin Menipis

    Kapasitas tempat tidur isolasi dan unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 di Indonesia menipis.

    25 Januari 2021
  • Info Tempo

    Dana Desa Berdampak Positif Bagi Peningkatan Aktivitas Ekonomi Desa.

    Hasil estimasi ekonometrika dengan data nasional menunjukkan bahwa selama pandemi sejauh ini dana desa berdampak positif bagi peningkatan aktivitas ekonomi desa.

    26 Januari 2021
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved