Majelis Ulama Indonesia (MUI) disebut-sebut telah bertransformasi menjadi lembaga independen Islam berhaluan ultra-konservatisme atau konservatisme non-moderat. Perubahan ini diduga terjadi sejak Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke-6 pada 2005 lantaran masuknya beberapa tokoh Islam garis kanan dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam kepengurusan organisasi.
Kantor Majelis Ulama Indonesia. TEMPO/Subekti. tempo : 168005034840
JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) disebut-sebut telah bertransformasi menjadi lembaga independen Islam berhaluan ultra-konservatisme atau konservatisme non-moderat. Perubahan ini diduga terjadi sejak Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke-6 pada 2005 lantaran masuknya beberapa tokoh Islam garis kanan dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam kepengurusan organisasi.
Cendekiawan muslim Ulil Abshar Abdalla dari Nahdlatul Ulama (NU) mengatak
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.