JAKARTA – Sejumlah partai politik pendukung pemerintah menyatakan kader mereka yang duduk di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo telah bekerja dengan baik. Klaim ini diungkapkan politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Golkar, Gerindra, dan NasDem.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga, mengatakan kinerja salah satu kadernya, Juliari Peter Batubara, sebagai Menteri Sosial sudah baik dalam merespons kondisi pandemi Covid-19. Eriko menuturkan, dalam penyaluran bantuan sosial pada masa pandemi, tentu ada aturan-aturan yang harus ditaati, seperti keakuratan data penerima di lapangan.
Penyaluran bantuan sosial dari pemerintah, kata dia, tentu tidak bisa dilakukan sembarangan. "Soal pendataan belum sempurna. Namun di dalam ketidaksempurnaan jangan sampai menghilangkan niat baik. Kementerian Sosial cepat responsnya," kata dia di Jakarta, kemarin.
Presiden Joko Widodo memberikan peringatan kepada para menterinya sehubungan dengan penanganan Covid-19 di Indonesia dalam sidang kabinet paripurna pada 18 Juni lalu. Ia menyentil sejumlah menteri yang bekerja di bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. Pada bidang kesehatan, Jokowi menilai anggaran Rp 75 triliun untuk bidang ini baru keluar 1,53 persen, sehingga ia meminta agar anggaran ini cepat dicairkan.
Dalam bidang sosial, kata Jokowi, pemerintah harus segera mengeluarkan bantuan-bantuan sosial. Jokowi menyebutkan kinerja di bidang sosial sudah lumayan. Pada bidang ekonomi, Jokowi meminta agar stimulus ekonomi bisa masuk ke usaha kecil dan mikro. Ia juga meminta agar semua lini usaha diberi bantuan supaya tidak terjadi pemutusan hubungan kerja.
Eriko mengatakan tidak ada yang salah dengan reshuffle karena bisa membuat publik mengerti bahwa Presiden benar-benar menilai kinerja para pembantunya. Ia menambahkan, pernyataan Jokowi mengenai reshuffle beberapa waktu lalu adalah peringatan kepada para pembantunya. "Kapan reshuffle, itu sama-sama kita tunggu," kata Eriko.
PDI Perjuangan menempatkan lima kadernya dalam kabinet. Mereka adalah Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan para menteri dari partainya telah bekerja dengan sangat serius dan sungguh-sungguh hingga seperti tak punya jam kerja. "Golkar sudah memberikan putra-putra terbaiknya dan setahu kami, putra-putra terbaik itu sudah melakukan kerja luar biasa dengan kerja yang tidak biasa," kata dia ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Doli mengimbuhkan, reshuffle adalah hak prerogatif Presiden, dan Presiden yang berhak memberikan penilaian serta evaluasi kinerja para pembantunya. Selain itu, ia menilai pernyataan Jokowi merupakan pesan kepada para pengambil kebijakan agar mereka tidak bekerja dengan cara biasa dalam kondisi wabah.
Partai Golkar memiliki empat menteri dalam kabinet dan mayoritas bertugas di sektor ekonomi. Mereka adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan hal senada. Menurut dia, kader Gerindra yang menjadi menteri bekerja maksimal mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Ia menambahkan, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden, dan Presiden pula yang berwenang menilai kinerja Prabowo Subianto serta Edhy Prabowo selama menjadi menteri. "Biarlah Pak Presiden yang menilai apakah kementerian yang diberikan kepada Gerindra itu mempunyai nilai yang baik atau tidak. Itu kami serahkan sepenuhnya kepada Pak Presiden," ucap Dasco, kemarin.
Politikus Partai NasDem, Taufik Basari, menegaskan bahwa posisi kadernya di kabinet diserahkan kepada Jokowi, apa pun keputusan yang diambil Presiden nanti. NasDem memiliki tiga menteri di kabinet: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Taufik mengatakan, sejak periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi 2014-2019, NasDem tidak pernah cawe-cawe dalam urusan kabinet. "Apa pun keputusan Presiden terkait dengan hasil evaluasi kepada kabinetnya, kami dukung penuh," kata dia.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | DIKO OKTARA
Partai Klaim Kinerja Kader di Kabinet Baik