JAKARTA – Pemerintah DKI Jakarta menargetkan Formula E bisa berlangsung pada tahun depan. Laga balap mobil listrik itu bakal digelar dengan studi kelayakan baru.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan konsultan telah memeriksa seluruh proses penyelenggaraan Formula E. "Karena ada Covid-19, pelaksanaannya ditunda sampai 2022,” kata dia di Balai Kota, beberapa hari lalu. Sedianya perhelatan internasional itu berlangsung di sekitar Monumen Nasional (Monas) pada pertengahan tahun lalu.
Sementara itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta menemukan sejumlah masalah dalam penyelenggaraan Formula E. Temuan mereka tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah DKI Jakarta Tahun 2019.
Auditor menilai pendanaan Formula E sangat bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik melalui Dinas Pemuda dan Olahraga maupun penyertaan modal daerah untuk PT Jakarta Propertindo. Pemerintah provinsi juga telah membayar Rp 983,3 miliar kepada Formula E Operation (FEO)--promotor dan pemegang lisensi Formula E--untuk menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah di antara 11 kota penyelenggara.
Masalahnya, FEO menyatakan fee tahap pertama musim penyelenggaraan 2020/2021 sebesar 11 juta pound sterling atau setara dengan Rp 219 miliar yang telah dibayarkan pemerintah DKI itu tidak bisa ditarik kembali. Sebab, pembayaran itu menjadi jaminan keuangan atas potensi kewajiban PT Jakarta Propertindo sesuai dengan perjanjian sebelumnya.
Pengunjung melintas dekat uji coba aspal yang akan digunakan dalam balap Formula E di Monas, Jakarta, 22 Februari 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Direktur Operasional PT Jakarta Propertindo, Taufiqurrahman, mengatakan mereka bersama pemerintah DKI masih terus berkomunikasi dengan FEO. "Terutama terkait dengan situasi pandemi Covid-19,” ujarnya.
Taufiqurrahman mengatakan penyelenggaraan Formula E pada tahun depan bakal lebih berat. Sebab, pemerintah dan perusahaan daerah itu harus memastikan sirkuit hingga tempat duduk penonton memenuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Namun prosedur itu juga berlaku bagi kota-kota lain yang menggelar balapan mobil listrik kursi tunggal tersebut.
FEO mewajibkan penerapan protokol kesehatan dalam menyiapkan seluruh infrastruktur balapan. "Semua akan di-review mereka,” ujarnya.
Pemerintah DKI masih menunggu jadwal yang ditetapkan FEO. Hingga kini belum ada kepastian kapan balapan mobil listrik itu akan bergulir.
Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) Winarto menjelaskan rencana rute sirkuit balap mobil Formula E di kompleks GBK, Senayan, jakarta, 11 Februari 2020. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Menurut Taufiqurrahman, FEO belum memberi kepastian mengenai lokasi sirkuit. Hingga kini FEO juga belum memberi lampu hijau perihal penggunaan kawasan Monas sebagai lintasan balap mobil listrik itu. Padahal pemerintah DKI sudah merevitalisasi Monas dan menguji coba pengaspalan di lokasi wisata tersebut. FEO masih mengkaji sejumlah lokasi alternatif, termasuk kawasan Kemayoran dan Gelora Bung Karno.
Anggota Komisi Bidang Perekonomian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, ragu Formula E bisa digelar di Ibu Kota pada 2022. Seandainya balapan mobil listrik itu tetap digelar pada tahun depan, kata dia, jumlah penontonnya juga bakal jauh dari target yang ditetapkan sebelumnya. Sebab, saat itu belum seluruh sektor ekonomi kembali normal akibat hantaman pandemi Covid-19. “Siapa yang mau datang untuk nonton?” ujar politikus PDI Perjuangan tersebut.