JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim memiliki banyak strategi pencegahan dan penanganan bencana banjir di wilayah Ibu Kota. Hal ini juga yang membuat pemerintahan Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria tak menempatkan penuntasan proyek normalisasi 13 aliran sungai Ibu Kota sebagai strategi utama dalam rancangan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022.
Sejumlah jurus anyar ini dianggap telah mampu menghindarkan beberapa wilayah rawan dari banjir pada musim hujan awal tahun ini. “Kami buat sebaik mungkin untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat Jakarta,” kata Ahmad Riza di Balai Kota.
Dalam dokumen RPJMD perubahan, Pemerintah Provinsi menghapus kata normalisasi dari rangkaian strategi penanganan banjir. Riza mengatakan DKI lebih mencanangkan strategi pembangunan waduk, situ, dan embung untuk mengurangi beban debit air pada badan sungai. Di antaranya adalah Waduk Wirajasa yang diklaim telah menyelamatkan warga Kelurahan Cipinang Melayu dari banjir tahun ini. Ada juga Waduk Brigif, Waduk Lebak Bulus, Waduk Pondok Ranggon, dan Waduk Kampung Rambutan.
DKI pun menyatakan telah mencicil rencana pembangunan ribuan sumur dan kolam resapan atau drainase vertikal. Hingga akhir 2020, DKI mencatat telah membangun 2.974 sumur resapan di 777 lokasi. Program naturalisasi sungai digabungkan dengan pembersihan sungai bertajuk Grebek Lumpur, yang disebut telah mengangkut 596 ribu meter kubik lumpur dan sedimen di 23 waduk, 93 kali, dan 390 tali air.
DKI juga melakukan belanja melalui pembangunan serta pengadaan polder dan pompa banjir. Pemerintah Provinsi rencananya menuntaskan pembangun 47 sistem polder di atas lahan seluas 20,9 ribu hektare, yang tinggal menyisakan 16 lokasi. Mereka pun memperbaiki dan meremajakan 487 pompa stasioner yang berada di 178 lokasi serta melakukan pengadaan pompa mobile yang mencapai 175 unit.
Namun draf RPJMD tetap memasukkan program bersama DKI dan pemerintah pusat, yaitu pembangunan tanggul pengaman pantai yang telah rampung 12,6 kilometer. Proyek ini menjadi beban yang dibagi dua dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setelah proyek reklamasi dibatalkan. Sebelumnya, pembangunan tanggul raksasa menjadi kewajiban perusahaan pembangun pulau reklamasi. “Penanganan banjir dalam beberapa hari terakhir sudah cukup baik,” ujar Riza.
Rapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022 dengan DPRD DKI, di Jakarta, 8 Februari 2021. Dprd-dkijakartaprov.go.id
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah menolak usul perubahan RPJMD yang diajukan Pemprov. Dalam RPJMD tersebut, PDI Perjuangan mempertanyakan sejumlah program unggulan pemerintahan Anies yang tak jelas hasil dan dampaknya. Salah satunya adalah penetapan naturalisasi sebagai strategi utama pencegahan banjir di Ibu Kota. “Tidak disebutkan berapa panjang sungai di DKI Jakarta yang sudah berhasil dinaturalisasi dan juga berapa targetnya hingga 2022,” kata dia.
Berpendapat senada, politikus Partai Solidaritas Indonesia, Justin Adrian, menilai salah satu cara menangani banjir adalah meningkatkan daya tampung sungai dari debit air yang dikirim dari sisi hulu. Terbukti bahwa sejumlah wilayah di bantaran Sungai Ciliwung masih mengalami banjir hingga hitungan jam pada musim hujan tahun ini. “Jadi, sebaiknya jangan jumawa dulu. Segerakan saja normalisasi atau naturalisasi sungai yang belum pernah dikerjakan sama sekali,” kata Justin.
Meski demikian, DPRD dan DKI akhirnya melanjutkan pembahasan tersebut setelah tujuh fraksi lain di Parlemen Kebon Sirih menyatakan menerima usul RPJMD perubahan. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI, Nasruddin Djoko Surjono, mengatakan Pemerintah Provinsi akan menerima masukan dan usul selama pembahasan perubahan RPJMD dengan pihak legislatif. Faktanya, dia melanjutkan, DKI melanjutkan kerja sama dengan Kementerian PUPR dalam rencana normalisasi lima sungai. “Secara faktual, Pemprov tetap melakukan pengadaan lahan (normalisasi),” kata Nasruddin.
FRANSISCO ROSARIANS | ADAM PRIREZA