Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pemerintah Kota Bogor menerima tawaran Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memanfaatkan salah satu gedung di pusat rehabilitasi ketergantungan narkotika di Lido sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19.Pemerintah Kota Bogor menerima tawaran Badan Nark
Wakil Wali Kota Dedie Rachim mengatakan, tempat isolasi di Lido itu dikhususkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor tengah menyiapkan tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di Lido.
BOGOR – Pemerintah Kota Bogor menerima tawaran Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memanfaatkan salah satu gedung di pusat rehabilitasi ketergantungan narkotik di Lido sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19. Wali Kota Bogor Bima Arya hari ini berencana datang ke Lido untuk menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN.
“Benar, besok penandatanganan MoU (nota kesepahaman),” kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dedie mengatakan tempat isolasi di Lido itu dikhususkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan yang jumlahnya terus meningkat di Kota Bogor. Di sana, BNN telah menyiapkan 122 tempat tidur. "Sedangkan kami menyiapkan tenaga kesehatan, ambulans, alat kesehatan, dan logistik," ucap Dedie.
BNN sebenarnya sudah menawarkan ruang isolasi tersebut sejak Maret lalu. Namun saat itu fasilitas kesehatan milik Pemerintah Kota Bogor masih bisa menampung semua pasien sehingga tawaran tersebut belum diterima. "Kami mengapresiasi tawaran itu karena ini menunjukkan kepedulian berbagai pihak pada penanganan pandemi," kata Dedie.
Menurut Dedie, jumlah pasien Covid-19 di Kota Bogor terus meningkat, terutama mereka yang tidak memiliki gejala. Karena itu, pemerintah membutuhkan fasilitas karantina agar penyebaran wabah bisa ditekan. Pusat rehabilitasi di Lido dinilai memenuhi syarat untuk dijadikan tempat isolasi. Selain itu, lokasinya tidak terlalu jauh dari Kota Bogor.
Dedie mengatakan, selain fasilitas milik BNN di Lido, Pemerintah Kota Bogor tengah mempertimbangkan lokasi alternatif yang ditawarkan Bupati Bogor Ade Yasin, yaitu gedung Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri di Kemang. Bupati Bogor juga menawarkan kerja sama rumah sakit rujukan dan penanganan sosialisasi di wilayah perbatasan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan rencana kerja sama dengan BNN itu sebenarnya sudah dijajaki sejak Mei lalu. Instansinya juga sudah meninjau gedung yang akan digunakan sebagai tempat karantina. Ia menilai tempat itu layak bagi pasien Covid-19 yang tidak memiliki gejala berat. “Kami sekarang menyiapkan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di sana,” katanya.
Kepala Sub-Bagian Umum PPSDM BNN Rizki Ferdianto mengatakan ada 22 unit barak yang disiapkan untuk mengisolasi pasien Covid-19 dari Kota Bogor. "Masing-masing unit bisa diisi oleh empat sampai enam orang," kata Rizki.
Menurut Rizki, barak-barak itu biasa dipergunakan untuk peserta latihan di PPSDM. Di setiap barak telah disiapkan berbagai fasilitas, antara lain tempat tidur, kamar mandi, selimut, penyejuk ruangan, dan jaringan Internet. "Kami hanya siapkan sarana gedung atau baraknya, sisanya Pemkot Bogor," kata Rizki.
M.A. MURTADHO | SUSENO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo