JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta tengah membuat sodetan di Kali Sunter untuk dialirkan ke Waduk Pondok Ranggon. Dengan adanya sodetan ini, diharapkan banjir yang kerap merendam kawasan Halim Perdanakusuma, Cipinang Melayu, dan Pulogadung bisa diatasi. "Sodetan sedang dikerjakan," kata Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar, kemarin.
Menurut Anwar, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta telah menyelesaikan pembuatan dua waduk di Kecamatan Pondok Ranggon dengan ukuran total 16,2 hektare. Waduk tersebut diprediksi sanggup menampung debit air hingga 210 ribu meter kubik. "Waduk ini diharapkan menjadi ‘baskom’ air saat kita buat sodetan dari Kali Sunter," katanya. "Saya lihat waduk ini besar dan sanggup menampung."
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Timur, Santo, mengatakan sodetan saluran dari Kali Sunter menuju Waduk Pondok Ranggon akan dibuat sepanjang 15 meter dan lebar tiga meter. "Sudah ada satu alat berat (di lokasi) untuk membuat dua sodetan," kata Santo. Ia berharap, setelah ada sodetan, debit air Kali Sunter yang mengalir ke hilir bisa dikurangi. "Sehingga aliran air Kali Sunter dapat ditampung di Waduk Pondok Ranggon."
Pada tahun ini, warga Cipinang Melayu, Jakarta Timur, sudah tujuh kali kebanjiran akibat luapan air Kali Sunter. Banjir paling parah terjadi pada awal Januari lalu dengan ketinggian air mencapai tiga meter. Karena itu, tidak mengherankan jika penduduk yang tinggal di sekitar aliran air Kali Sunter menjadi waswas setiap kali hujan deras mengguyur Jakarta.
Tarmiah, warga Cipinang Melayu, mengatakan sudah menetap di tempat itu sejak 1993. Setiap tahun banjir selalu merendam tempat tinggalnya. Hanya, pada tahun-tahun sebelumnya, ketinggian air hanya sebatas mata kaki. Karena itu, ia tidak mengira ketinggian air akan mencapai meteran dan terjadi berulang-ulang. "Ini baru pertama kalinya banjir berulang kali dalam setahun," kata dia, pekan lalu.
Sekretaris Kelurahan Cipinang Melayu, Suryo Santoso, mengatakan pemerintah terus berupaya mengatasi banjir. Dia mengklaim penanganan banjir pada pekan lalu sudah lebih baik dibanding awal tahun Januari lalu.
Menurut Suryo, banjir awal tahun menerjang 12 RW dari 13 RW di Kelurahan Cipinang Melayu dengan waktu surut lebih dari satu hari. Sedangkan banjir pada Senin-Selasa lalu, dia mengklaim, merendam 11 RW dengan waktu surut dalam hitungan jam. "Karena petugas bekerja lebih cepat. Selain itu, tak ada sampah yang menghambat, jadi air bisa mengalir. Ketika awal tahun, aliran air sungai dan kali tertutup sampah," kata Suryo. ANTARA | ADAM PRIREZA | SUSENO