JAKARTA - Simpang Jalan Blora menuju Jalan Kendal di Jakarta Pusat kini lebih lengang dan lancar. Padahal sebelumnya, jalan satu arah di utara Stasiun Sudirman ini sangat padat dan menjadi langganan macet. Biasanya, puluhan pengojek dan taksi online parkir berderet, dari depan gerbang stasiun hingga Jalan Blora.
"Sekarang lebih rapi. Enak begini, walaupun harus jalan dulu lebih jauh ke (pangkalan) ojek," kata Vika Dwiputri, 27 tahun, akuntan yang bekerja di bilangan Jalan Jenderal Sudirman, pekan lalu.
Pemerintah DKI bersama PT Mass Rapid Transit (MRT) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah memulai penataan kawasan di sekitar Stasiun Sudirman sejak awal 2019. Penataan ini berkaitan dengan rencana pengintegrasian angkutan publik di Ibu Kota.
Pemerintah DKI menetapkan lahan bekas Pasar Blora menjadi tempat pertemuan antara penumpang dan angkutan online. PT MRT pun telah menutup terowongan Jalan Kendal menjadi jalur pejalan kaki dengan desain kekinian. Sebelumnya, terowongan itu kerap dijadikan tempat ngetem ojek dan pedagang kaki lima.
Rencana pengintegrasian angkutan publik di Jakarta sudah dirancang sejak tahun lalu. Sebagai langkah awal, pemerintah mengawali di empat stasiun, yakni Stasiun Sudirman, Stasiun Senen, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Juanda. Penataan di empat stasiun itu ditargetkan rampung pada Maret ini.
"Penataan dilakukan agar tak menimbulkan hambatan lalu lintas," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, kemarin.
Penataan di stasiun kereta ini menjadi model integrasi pertama yang digarap PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), anak usaha gabungan PT MRT Jakarta dengan PT KAI. Integrasi akan mengatur pengelolaan stasiun, lalu lintas di kawasan stasiun, hingga ticketing.
"Di empat stasiun ini (kondisi integrasi KRL dengan pengojek online) paling mengganggu (jalan raya)," kata Direktur Utama PT MRT William Sabandar. "Kami mulai integrasi di stasiun-stasiun yang kritis. Jadi, penumpang tak melimpas ke jalan raya."
Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional I, Dadan Rusdiansyah, mengklaim PT MITJ secara paralel juga mempersiapkan sistem integrasi empat stasiun tersebut dengan kereta bandara, MRT dan bus Transjakarta. LANI DIANA | FRANSISCO ROSARIANS