maaf email atau password anda salah


Beras Mahal Tersebab Adaptasi Iklim Rapuh

Pemerintah didorong mengurangi sensitivitas sektor pertanian. Kemampuan adaptasi menjadi faktor kunci menghadapi cuaca ekstrem.

arsip tempo : 173079427176.

Pekerja melakukan bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, 12 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan. tempo : 173079427176.

SEJAK akhir tahun lalu, banyak masyarakat Indonesia kelimpungan karena harga beras naik begitu tinggi, bahkan sampai ke titik termahal sepanjang sejarah. Ironisnya, kenaikan harga membuat petani kesulitan mengakses beras untuk konsumsi sehari-hari. Mereka lantas berduyun-duyun antre beras murah.

Pemerintah mengklaim harga beras naik karena anomali cuaca El Nino dan perbedaan temperatur permukaan air laut, Indian Ocean Dipole (IOD)

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Artikel ini ditulis oleh Angga Dwiartama, Lektor Kepala Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung. Terbit pertama kali di The Conversation

Konten Eksklusif Lainnya

  • 5 November 2024

  • 4 November 2024

  • 3 November 2024

  • 2 November 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan