maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin


Pasir Laut Dikeruk: Dampaknya Baik atau Buruk?

Baru-baru ini lagi rame soal ekspor pasir laut yang dulunya dilarang tapi sekarang dibolehin. Kenapa sih bisa sampe diributin?

arsip tempo : 171082414167.

Pasir Laut Dikeruk: Dampaknya Baik atau Buruk?. tempo : 171082414167.

Dulu Sempat Dilarang
Pas Presiden kita masih Bu Megawati, lewat keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan waktu itu, kegiatan ekspor pasir laut diberhentiin buat sementara.

Alasannya?
Waktu itu banyak pulau-pulau kecil di daerah Kepulauan Riau yang terancam tenggelam baik karena tambang pasir laut legal dan ilegal. Jadi, buat mencegah biar dampak kerusakan lingkungannya gak meluas, akhirnya dilarang.

Sekarang ‘Dibolehin’
Tapi, baru-baru ini, kegiatan ekspor pasir laut dibolehin lagi. Walaupun di peraturannya objek ekspornya gak dijelasin sebagai “pasir laut”, melainkan “sedimentasi laut”—ya, yang di dalamnya juga termasuk pasir laut…

Apa Isi Peraturannya?
Nantinya, lewat peraturan ini, kegiatan pengelolaan hasil sedimentasi laut bakal dilakuin berbarengan sama usaha ngelindungin lingkungan laut. Jadi, alat-alat dan metode yang dipakai, harus yang ramah lingkungan.

Emangnya Buat Apa Sih?
Hasil sedimentasi laut tadi bakal dipakai buat kegiatan reklamasi dalam negeri, pembangunan infrastruktur pemerintah, dan bakal diekspor juga.

Banyak yang Gak Yakin…
Tapi, walaupun bakal dilakuin atas dasar melindungi dan melestarikan lingkungan laut, banyak pemerhati lingkungan yang tetep gak setuju.

Mereka yang Terancam
Mereka menilai kalau risiko kerusakan lingkungan yang dulu jadi alasan diberhentiinnya kegiatan tambang pasir laut, masih jadi kekhawatiran sampai sekarang. Emangnya apa aja yang terancam? liat slide berikutnya buat tahu lebih lanjut~

  1. Ekosistem Terumbu Karang Proses pengerukan pasir pantai berpontensi bikin air laut jadi tambah keruh. Cahaya matahari bakal susah tembus dan bikin jumlah plankton jadi berkurang, yang akhirnya bakal bikin populasi ikan jadi menurun. 
  2. Produktivitas Nelayan Kecil Menurunnya populasi ikan juga bakal berdampak sama mereka yang ngandelin laut sebagai mata pencahariannya. Para nelayan bakal susah nyari ikan di daerah dekat pantai, dan harus ke tengah laut melawan ombak yang besar.
  3. Pulau-pulau Kecil Tetap Terancam Berubahnya bentuk dasar laut bakal ngubah pola arus dan gelombang laut. Ini bikin garis pantai makin menurun. Pulau-pulau kecil di tepi laut Indonesia jadi terancam tenggelam.

Tapi ada satu ancaman yang udah di depan mata: kenaikan permukaan laut.

Jutaan orang yang tinggal di pesisir dan dataran rendah terancam kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian. Jadi mana yang lebih penting, pembangunan atau keberlanjutan lingkungan?

Sumber:  Brown, S., & Hanson, S. (2019). Don’t squander sand — save it for sea-level rise. Nature, 572(7769), 312.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 19 Maret 2024

  • 18 Maret 2024

  • 17 Maret 2024

  • 16 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan