Junta Thailand Tolak Cabut Hukum Perang
BANGKOK -- Meski didesak kelompok-kelompok hak asasi manusia dan negara asing, termasuk Amerika Serikat, junta militer Thailand menolak mencabut hukum perang yang mereka berlakukan sejak kudeta 19 September.
"Hukum perang akan tetap berlaku," kata pemimpin junta Jenderal Sonthi Boonyaratglin kemarin. "Kami tak tahu apa yang akan terjadi selama masa transisi ini." Amerika meminta junta militer mencabut hukum perang dalam tujuh hingga sepuluh hari dan s
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini