Ancaman Badai Peluru di Idlib
IDLIB – Qays, ayah dua anak, dan keluarga mudanya tak punya pilihan lain. Pria berusia 26 tahun ini hanya bisa menunggu, apalagi bila teringat perjalanan melelahkan dari Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel, dan bergabung bersama sejumlah keluarga lainnya ke dalam bus yang mengangkut mereka ke Idlib, Suriah. "Tidak ada lagi tempat bagi kami untuk pergi. Jika serangan di Idlib terjadi, itu akan menjadi pertumpahan darah," kata dia kepada
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini