PETALING JAYA -- Bekas Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim kemarin merilis segmen ketiga video mengenai dugaan korupsi dalam promosi hakim agung di Mahkamah Agung. Anwar mengaku menerima rekaman itu pada Jumat lalu.
Video ketiga ini berisi pembicaraan pengacara senior Datuk V.K. Lingam soal makan malam bersama dan membelikan hadiah mahal untuk bekas hakim agung Tun Mohamed Dzaiddin Abdullah.
"Kami telah memberi beliau hadiah paling mahal. Jangan tanyalah apa bendanya. Saya telah beri kepadanya dan Vincent Tan telah berikan kepadanya," kata Lingam, yang terlihat duduk di sebuah sofa bersama pengusaha Loh Mui Fah dalam video itu.
"Video itu secara langsung mengaitkan bekas hakim agung Dzaiddin Abdullah yang didakwa menerima suap dari V.K. Lingam dan Vincent Tan agar beliau tidak mengkritik kedua orang itu secara terbuka," kata Anwar.
Rekaman sepanjang lima menit itu tampaknya kelanjutan dari video sepanjang 14 menit yang sedang diselidiki Komisi Kerajaan. Ketua komisi Tan Sri Haidar Mohd Noor menggambarkan pengungkapan video itu sebagai "berita" dan mempertanyakan mengapa Anwar tidak menyerahkan rekaman tersebut lebih awal. Haidar berkata Anwar seharusnya tidak merilis rekaman itu secara terbuka dulu, karena komisi punya jadwal untuk menyelesaikan tugasnya.
Dalam video terakhir itu, Lingam juga berkata bahwa dia dekat dengan mendiang ketua pengadilan banding Tan Sri Wan Adnan Wan Ismail. Dia berulang kali mengatakan bagaimana Adnan telah "menolong" Ahmad Fairuz mencapai posisinya.
"Video ketiga ini memberikan bukti tambahan bahwa konspirasi yang kini sedang diselidiki Komisi Kerajaan telah meluas melampaui penunjukan Ahmad Fairuz sebagai hakim agung," kata Anwar.
Kasus korupsi di Mahkamah Agung ini mencuat setelah September tahun lalu Anwar merilis video yang berisi perbincangan antara Lingam dan Fairuz mengenai promosi ke puncak jabatan. Fairuz kemudian menjadi hakim agung. Lingam kini sedang disidik oleh Komisi Kerajaan. THE STAR | IWANK