maaf email atau password anda salah


Mayapada Hospital

Official Medical Partner Indonesia Open Aquatic Championship 2023, Mayapada Hospital, Berbagi Tips Bebas Cedera Saat Berenang

IOAC 2023 baru saja selesai diselenggarakan oleh PB Akuatik Indonesia dan diikuti oleh sekitar 951 atlet. 

arsip tempo : 171460673168.

Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2023 baru saja selesai diselenggarakan oleh PB Akuatik Indonesia dan diikuti oleh sekitar 951 atlet. . tempo : 171460673168.

Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2023 baru saja selesai diselenggarakan oleh PB Akuatik Indonesia dan diikuti oleh sekitar 951 atlet. Acara yang diselenggarakan dari tanggal 12-20 Desember 2023 di stadion akuatik GBK Senayan ini juga menjadi ajang kualifikasi PON 2024.

Selama acara berlangsung, Mayapada Hospital dipercaya menjadi official medical partner dengan siaga menyediakan tim dokter, perawat, serta kelengkapan fasilitas medis untuk mengawal kondisi kesehatan para atlet. Mayapada Hospital juga mengadakan berbagai aktivasi untuk para penonton yang hadir dengan memberikan mini medical check up dan games menarik.  

Apresiasi untuk Mayapada Hospital juga disampaikan oleh Ali Patiwiri, Sekretaris Jenderal PB Akuatik Indonesia untuk Mayapada Hospital. Ia mengatakan, “Terima kasih Mayapada Hospital sudah men-support Indonesia Open Aquatic Championship 2023. Kami merasa sangat terbantu dengan tim medis yang sudah diturunkan untuk memberikan jaminan (kondisi kesehatan) atlet agar maksimal untuk mereka berlomba karena didukung dengan tim medis yang ahli dan sigap. Saya harap kedepannya Akuatik Indonesia dapat mengedepankan kerja sama dengan Mayapada Hospital.”

IOAC 2023 memiliki lima cabang olahraga yang dipertandingkan, yakni renang, polo air, loncat indah, renang artistik, dan renang master. Di Indonesia, renang juga menjadi jenis olahraga yang memiliki banyak peminat karena tidak hanya menyenangkan dan menyegarkan, namun juga menjadi olahraga yang cukup aman karena termasuk olahraga low impact. Olahraga renang bahkan disarankan untuk membantu proses pemulihan beberapa jenis cedera, karena air membantu menopang tubuh sehingga mengurangi beban pada sendi dan tulang.

Meskipun demikian, bukan berarti olahraga renang bebas dari risiko cedera. Berenang juga tetap dapat menyebabkan cedera yang cukup berbahaya karena terjadi di dalam air. Penyebab atau faktor risiko cedera saat renang paling umum terjadi karena penggunaan otot berlebihan, durasi berlatih yang tinggi, teknik renang yang salah, kurangnya peregangan dan pemanasan, serta adanya kondisi penyakit tertentu. 

Jenis cedera renang yang paling sering terjadi adalah cedera bahu (swimmer’s shoulder) karena gerakan berulang dan adanya beban berlebihan pada bahu sehingga menyebabkan rasa nyeri, peradangan pada otot dan jaringan sendi, bahkan dapat terjadi robekan pada otot maupun jaringan tulang rawan sendi bahu pada kasus cedera bahu yang berat.

Jenis-jenis cedera lainnya yang dapat terjadi saat berenang adalah kram otot atau kontraksi otot secara tiba-tiba yang menyebabkan rasa nyeri hebat, cedera leher dan punggung yang ditandai dengan rasa nyeri dan tegang karena penggunaan otot berlebih dan hiperekstensi tulang belakang, serta cedera lutut (breaststroker’s knee) yang kerap terjadi pada perenang yang menggunakan gaya dada. Breaststroker’s knee terjadi akibat lebarnya tendangan dan rotasi berlebihan pada lutut. 

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO, menyampaikan bahwa olahraga renang memiliki beragam manfaat seperti mengurangi stress dan kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, membakar kalori, menjaga berat badan ideal, meningkatkan kekuatan otot, menjaga kesehatan tulang dan sendi, meningkatkan kesehatan jantung, pembuluh darah, dan paru-paru, meningkatkan kualitas teknik pernapasan, serta mencegah dan mengurangi risiko penyakit metabolisme seperti diabetes dan gangguan kolesterol. Oleh karena itu, untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari olahraga renang serta mengurangi risiko cedera, persiapan yang optimal perlu dilakukan.

Dokter Taufan yang berpraktik di rumah sakit berakreditasi internasional JCI ini, juga membagikan tips untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya cedera, dengan langkah-langkah berikut:

·      Pelajari teknik dan gerakan berenang yang tepat.

·      Sadari kemampuan berenang dan jangan memaksakan diri. Berenanglah sesuai kemampuan dan lakukan sebagai suatu kesenangan yang mendukung gaya hidup sehat.

·      Pilih dan gunakan apparel (pakaian dan kacamata) yang tepat agar olahraga renang dapat berjalan dengan nyaman.

·      Lakukan pemanasan dengan peregangan yang dinamis dan akhiri dengan pendinginan dan peregangan statis.

·      Latih kekuatan otot tubuh 

·      Konsumsi makanan berkarbohidrat sederhana 1-2 jam sebelum renang, seperti buah-buahan atau roti, untuk memberikan energi yang dibutuhkan selama berolahraga renang.

Persiapan yang optimal dengan memastikan langkah-langkah tersebut dilakukan dengan benar dan aman, dapat dikonsultasikan lebih lanjut bersama Mayapada Hospital yang secara khusus memiliki layanan Sports Injury Treatment & Performance Center (SITPEC). Sebagai layanan yang dikhususkan untuk persiapan dan peningkatan performa olah raga, hingga pemulihan dan rehabilitasi setelah cedera olahraga, SITPEC memiliki tim dokter multidisiplin yang terdiri dari Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Cedera Olahraga, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Dokter Spesialis Gizi Klinik, Tim Fisioterapi Olahraga, serta Tim Rehabilitasi Medik.

Konten Eksklusif Lainnya

  • 2 Mei 2024

  • 1 Mei 2024

  • 30 April 2024

  • 29 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan