Inggris Tegaskan Posisi terhadap Cina

Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, telah menetapkan posisi Inggris terhadap Cina sebagai hasil dari penggabungan dua strategi yang penting. Strategi pertama adalah terlibat dalam isu-isu global yang signifikan seperti perubahan iklim, kesehatan, dan perdagangan. Strategi kedua adalah mengakui perbedaan dalam nilai dan keamanan dengan Cina. 

Untuk mencapai tujuan ini, Inggris mengusung tiga pilar utama. Pertama, memperkuat perlindungan keamanan nasional Inggris ketika ada ancaman terhadap rakyat atau kemakmuran negara. 

Pilar kedua adalah memperdalam kerja sama dan memperkuat keselarasan dengan kawan dan mitra di kawasan Indo-Pasifik serta di seluruh dunia. Pilar ketiga yakni terlibat langsung dengan Cina baik secara bilateral maupun multilateral, dengan tujuan menjaga dan menciptakan hubungan yang terbuka, konstruktif, dan stabil yang mencerminkan kepentingan global Cina.

Menteri Luar Negeri James Cleverly menyadari kompleksitas sejarah serta peradaban Cina. Ia juga mengakui sejumlah pencapaian besar yang telah dicapai oleh rakyat Cina. 

“Penemuan-penemuan Cina – kertas, percetakan, bubuk mesiu, kompas – telah mengubah nasib seluruh umat manusia. Kemudian malapetaka melanda, satu demi satu; beberapa disebabkan oleh agresi asing; yang lain datang dari dalam Cina sendiri. Namun selama 45 tahun terakhir saya telah melihat perubahan yang menakjubkan. Dengan memanfaatkan kecerdasan rakyatnya yang giat, Cina telah mencapai ekspansi ekonomi terbesar dan tercepat yang pernah terjadi di dunia.”

Dalam menetapkan posisi Inggris terhadap Cina, pemerintah memahami pentingnya menghormati sejarah dan peradaban Cinaserta mengakui prestasi yang telah dicapai oleh rakyatnya. Dengan demikian, kebijakan yang diambil akan memperkuat hubungan bilateral dengan Cina dan mencapai keselarasan dengan negara-negara mitra di kawasan Indo-Pasifik dan di seluruh dunia.

Hal ini kembali ditegaskan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Owen Jenkins. “Menteri Luar Negeri Inggris telah menetapkan pendekatan yang jernih dan pragmatis terhadap Cina, menghindari komentar-komentar inferior dan menyadari bahwa kita perlu mencapai tiga hal - melindungi keamanan nasional kita, bersekutu dengan teman-teman kita, terlibat dalam kerja sama dan berdagang dengan Cina.”

Sejalan dengan sikap tersebut, demikian pula Inggris memandang penting relasi dengan Indonesia. “Kami akan terus terlibat secara aktif dengan Indonesia untuk membentuk masa depan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang terbuka, stabil dan inklusif. dengan ASEAN sebagai pusatnya,” kata dia.