Meluruskan Kabar Bohong Micin
MSG mempunyai rasa, yaitu rasa umami yang merupakan rasa dasar kelima, selain asin, asam, manis dan pahit.#infotempo
Monosodium glutamat (MSG) atau micin adalah salah satu penyedap rasa masakan yang terbuat dari garam natrium dan asam glutamat. Penyedap rasa ini memberikan rasa gurih berbeda dari penyedap makanan lainnya.
MSG pertama kali ditemukan di Jepang pada 1908 oleh Profesor Kikunae Ikeda. Ilmuwan tersebut mengekstrak dan mengkristalkan glutamat dari kaldu rumput laut untuk dijadikan butiran monosodium glutamat.
Banyak kalangan mengatakan micin dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti pemicu kelebihan berat badan (obesitas), kanker hingga disebut penyebab kebodohan. Namun, apakah benar pernyataan tersebut?
Bertujuan untuk memberikan informasi yang benar mengenai MSG dan bertepatan dengan momen Bulan Ramadhan, P2MI mengadakan silaturahmi mengundang beberapa rekan media melalui media workshop yang bertajuk “Cinta Pakai Micin, Why Not?” di Jakarta, Senin, 17 April 2023.
“Masih banyak tanggapan miring beredar di masyarakat mengenai micin ini. Konsern dengan hal tersebut, P2MI yang beranggotakan PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex International, PT Sasa Inti dan PT Daesang Ingredients Indonesia berinisiatif memberikan informasi yang benar mengenai amannya mengkonsumsi MSG lewat media workshop," ujar selaku Ketua Bidang Komunikasi Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) Satria Gentur Pinandita, Senin, 17 April 2023 .
Workshop menghadirkan pembicara dosen teknologi pangan Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Dede Robiatul Adawiyah. Acara dimeriahkan dengan demo masak sambil bersilahturahmi bersama.
Kadar keamanan MSG dijelaskan pada Permenkes dan Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019. Beleid tersebut menjelaskan bahwa MSG dikategorikan sebagai bahan tambahan pangan. Sifatnya tidak menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan dengan batasan pemakaian secukupnya.
Verifikasi Keamanan MSG telah Dilakukan FDA dan WHO. Bahkan lembaga internasional seperti Food and Drug Administration (FDA) dan World Health Organisation (WHO) juga telah memverifikasi keamanan MSG.
MSG mempunyai rasa, yaitu rasa umami yang merupakan rasa dasar kelima, selain asin, asam, manis dan pahit.
“MSG mempunyai rasa, yaitu rasa umami yang merupakan rasa dasar kelima, selain asin, asam, manis dan pahit, karena MSG memiliki reseptor sendiri pada permukaan lidah dan aman dikonsumsi," kata Dede Robiatul.
Dia mengatakan kabar bohong yang beredar di masyarakat mengenai micin adalah tidak benar. “MSG atau micin MSG memiliki acuan nilai asupan harian (ADI) sebagai not specified atau tidak dinyatakan, ini berarti MSG adalah bahan yang aman," ujar Dede Robiatul.
Dia menjelaskan kadar natrium (Na) pada MSG lebih sedikit ketimbang garam dapur. “MSG mengandung 12 persen Na, sedangkan garam dapur 39 persen. Artinya, kandungan Na di MSG lebih sedikit dibandingkan garam dapur sehingga risiko hipertensi akibat konsumsi natrium berlebih lebih tinggi pada garam dapur," ucapnya.
Menurut Dede Robiatul, banyak produk makanan yang mengaku tanpa ada penambahan MSG dan hanya mengandung jamur, yeast dan sebagainya. "Namun secara ilmiah, produk makanan ini sebenarnya juga mengandung asam glutumat yang juga terkandung dalam MSG, bahkan produk makanan ini dijual dengan harga yang lebih mahal dari MSG," tuturnya.
Ketua P2MI Doddy S. Widodo, mengatakan melalui acara ini, terungkap stigma negatif yang selama ini melekat pada micin adalah tidak benar. Bahkan nyatanya micin merupakan material yang juga bermanfaat," katanya. "P2MI berharap, melalui kegiatan sore hari ini masyarakat dan terinformasikan mengenai amannya mengkonsumsi MSG dan tidak lagi khawatir dalam menambahkan micin pada masakan,” kata dia.